Berhasil Atasi Kesulitan Air Bersih, Dahlan Iskan Ungkap Pahlawan Pulau Samosir
Sosok Poltak Sitinjak yang menghadirkan solusi air bersih untuk Pulau Samosir. -Disway-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Jika disebut dua nama ini, pasti sudah banyak yang tahu. Dua nama ini sangat terkenal. Bahkan sejak Sekolah Dasar (SD) dua nama itu selalu disebut dalam buku pelajaran.
Dua nama itu adalah “Danau Toba” dan “Pulau Samosir”. Dua nama ini adalah daerah tujuan wisata nomor satu di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Tapi soal ini sepertinya hanya sedikit orang yang tahu. Penduduk di Pulau Samosir yang letaknya di tengah Danau Toba itu, ternyata pernah kesulitan air bersih.
Tidak masuk akal menurut logika. Hidup di tengah-tengah danau kesulitan air bersih. Bahkan untuk memperoleh air untuk dikodumsi, warga tengah pulau itu harus berjibaku hingga 1,6 kilometer.
BACA JUGA:Hadiri Harjad Majalengka, Ridwan Kamil: Berpotensi Jadi Pusat Ekonomi Baru di Jawa Barat
Ada tulisan menarik dari Dahlan Iskan soal ini. Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mengungkap tentang sosok asal Sumatera Utara yang berhasil membangun kampung halamannya.
Tulisan itu oleh Dahlan Iskan diberi judul “Poltak Sitinjak”. Tulisan itu membedah keberhasilan anak perantauan bernama Jack Poltak Sitinjak.
Jack menurut Dahlan, berhasil membangun kampung halamannya dari kesulitan air bersih. Kampung halaman Jack itu di Pulau Samosir. Pulau itu terletak di tengah danau yang sangat terkenal, Danau Toba.
Air Danau Toba, diungkap Dahlan bisa menghasilkan listrik lebih 600 MW untuk menghidupi industri aluminium milik Jepang. Sejak tahun 1979.
BACA JUGA:MK Disarankan Umumkan Pemilihan Proporsional Tertutup Setahun Setelah Pemilu 2024
Baru kini, 42 tahun kemudian, lanjut Dahlan, air Danau Toba bisa menghasilkan listrik untuk sumber air bagi penduduk di tengah danau itu.
Untung, tulis Dahlan, ada anak perantauan bernama Jack Poltak Sitinjak. Dia berhasil membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung. Di atas air danau Toba. Listriknya untuk menghidupkan pompa air. Airnya dialirkan ke desa Sitinjak di Pulau Samosir.
Dahlan mengungkapkan, sejak Maret lalu, penduduk desa itu tidak perlu lagi pergi ke danau hanya untuk mengambil air. Jarak desa itu, ke tepian Danau Toba, sekitar 1,6 km.
Cukup jauh untuk sekadar mengambil air: untuk mandi dan masak. Apalagi jalan dari danau ke desa itu menanjak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: