Ketika Selimut Melilit Bumi, Apakah Ini Tanda tanda Kiamat?

Ketika Selimut Melilit Bumi, Apakah Ini Tanda tanda Kiamat?

Tanda tanda kiamat yang juga menjadi indikasi perubahan iklim.-Ist-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Tanda-Tanda 'kiamat' merujuk ke perubahan iklim semakin jelas terlihat. Bahkan, Tanda-Tanda ini juga terlihat tidak hanya di permukaan bumi, namun juga di atas langit. 

Sejak tahun 1800-an manusia telah menjadi penyebab utama perubahan iklim ini. Emisi gas rumah kaca berubah seperti selimut yang melilit bumi. Menghasilkan panas matahari dan menaikkan suhu. 

Bumi sekarang 1,1 derajat celcius lebih hangat daripada di akhir tahun 1800-an. Dekade terakhir yakni 2011-2020, adalah rekor terpanas. Dan ini yang terburuk dalam kurun waktu 500 tahun terakhir

Data satelit yang dianalisis oleh para peneliti dari University Graz Austria menemukan kekeringan sudah terjadi di benua Eropa. Kekeringan itu dianggap sebagai yang terburuk dalam 500 tahun.

BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Ingin Damaikan Palestina dan Israel di Mahad Al Zaytun, Foto Ini Jadi Bukti Nyata

Tingkat karbon dioksida (CO2) yang diukur di atas gunung berapi di Hawaii juga memperpanjang kenaikannya mencapai 50 persen lebih tinggi daripada permulaan era industri.

Nah, apakah ini tanda kiamat?

Kiamat tidak harus selalu merujuk ke kitab suci. Kondisi alam pun bisa menjadi tanda-tanda nyata kehancuran hidup manusia. Tanda-tanda ini pun bisa dirasakan di Indonseia. Inilah krisis iklim. 

Jika dulu masyarakat Indonesia dengan mudah mengidentifikasi musim hujan, namun sekarang sangat sulit. Dulu bulan yang berakhir “ber” ini identik dengan musim hujan. Tapi sekarang?

Dulu, ketika kondisi iklim normal, hujan turun berulang secara presisi di bulan-bulan tertentu. Namun, akibat pemanasan global, musim hujan berdasarkan bulan berakhiran "ber" tak bisa lagi jadi patokan.

BACA JUGA:Juni, Bukan Hanya Pancasila, Tapi Spesial Buat Presiden, Banyak yang Lahir di Bulan Ini, Siapa Selanjutnya?

Akibat pemanasan global, hilang batasan antara musim panas dan hujan. Hal ini jelas menjadi malapetaka bagi manusia. Bencana banjir, kekeringan dan krisis pangan, tak dapat dihindarkan. 

Hal itu tak bisa bisa dibiarkan. Jika dibiarkan maka bisa diprediksi peradaban manusia akan musnah alias kiamat.

Soal akibat perubahan iklim, Indonesia sebenarnya tak bisa disalahkan. Riset rmembuktikan justru negara seperti Indonesia tidak harus bertanggung jawab atas masalah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: