Komentar Warga Sekitar Soal Keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun dan Panji Gumilang

Komentar Warga Sekitar Soal Keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun dan Panji Gumilang

Koplek Mahad Al Zaytun Indramayu tampak atas. --

Bahkan anaknya yang sempat putus sekolah, kini bisa melanjutkan pendidikan dan sebentar lagi akan mengikuti praktik kerja lapangan (PKL).

BACA JUGA:Ridwan Kamil Lepas Kirab Budaya dan Karnaval Pembangunan di Majalengka

"Yang tadinya tidak bisa bayar sekolah, sekarang bisa. Anak saya tadinya nggak sekolah, sekarang bisa sekolah lagi. Sekarang saya lagi cari duit buat anak saya PKL," ungkapnya.

Karenanya, dia sangat senang bisa kerja di lahan pertanian Mahad AL Zaytun. Sebab, kesehariannya memang sangat menyenangkan. Jauh berbeda dengan isu-isu yang berkembang di luar.

BACA JUGA:Berupaya Meminta Sertifikat Tanah, Yayasan Buddha Metta Bertemu Kemenkumham

"Denger sih, tapi kan saya nggak nanggepin karena tahu kan sehari-harinya. Pikiran saya, itu bohong, hoax saja. Senyum-senyum aja," tukasnya.

Sementara itu, Iyoh, warga Kedung Kilayu, Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya mengungkapkan, setiap hari bolak-balik bekerja di lahan pertanian Mahad Al Zaytun dan tidak pernah menemukan hal aneh.

"Alhamdulillah kerja di sini sudah 7 tahun, tidak ada kekurangan apa-apa. Ada isu yang seperti itu, saya mah tenang saja kerja di sini," kata Iyoh.

BACA JUGA:Seorang Pemancing Tenggelam di Waduk Saguling Bandung Barat, Tim SAR Langsung Bergerak

Dia mengaku mendengar beragam isu miring tersebut. Baik lewat berita maupun di media sosial. 

Tapi karena mengetahui hal yang sesungguhnya terjadi, isu miring tersebut baginya sebatas hoax.

Diungkapkan Iyoh, dirinya beberapa kali bertemu dengan Syekh Panji Gumilang. Sosok pemimpin tersebut dianggapnya pribadi yang baik.

BACA JUGA:Daihatsu Luncurkan Penyegaran New Terios yang Sporty Adventure

"Sudah (ketemu). Pak Syekh baik orangnya. Ramah. Sama pekerja juga baik. Pak Syekh itu sering kasih arahan, ini itu yang harus dikerjakan," bebernya.

Soal kedisiplinan kerja di Mahad Al Zaytun, juga diungkapkan oleh warga dan pekerja yang tinggal di Desa Mekarjaya tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase