Sejarah Mahad Al Zaytun, Siapa Pemilik Sesungguhnya? Tertulis Tidak Lazim, Coba Lihat

Sejarah Mahad Al Zaytun, Siapa Pemilik Sesungguhnya? Tertulis Tidak Lazim, Coba Lihat

Mahad Al Zaytun di Indramayu-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:Masih Penasaran Sumber Dana Al Zaytun, Bantuan Asing, Arab Saudi, Israel atau Malaysia?

Mereka yang ingin menjual tanah di lokasi yang dianggap jelek itu, diminta datang ke gubuk itu dan akan langsung dibayar.

Berjalannya waktu, terkumpulah tanah seluas 1.200 hektare yang menjadi cikal bakal mendirikan pesantren.

Dari mana uang Panji Gumilang hingga bisa membayar tanah tersebut? Rupanya, Panji Gumilang sempat bekerja di luar negeri dan gajinya dolar.

Tentu saja, uang pun telah berhasil dikumpulkan ditambah dengan wakaf dari sekitar 20 orang sahabatnya.

BACA JUGA:Wakil Jawa Barat Siap Hadapi Kompetisi Safety Riding Tingkat Nasional

"Salah satu sahabatnya itu adalah pendiri pondok pesantren Perenduan, Sumenep, Madura. Alumni Gontor juga," tulis Dahlan Iskan yang sempat satu mobil dalam perjalanan ke Mahad Al Zaytun.

Dari 20 orang tersebut, membuat Yayasan Pesantren Indonesia. Mereka mewakafkan uangny auntuk pendirian lembaga pesantren itu.

Dalam perjalanannya kurang lebih selama 24 tahun, Mahad Al Zaytun telah berkembang menjadi pesantren yang sangat mandiri dan memiliki ketahanan pangan.

Mereka menamainya program blue economy yang sebentar lagi diwujudkan dan yang sudah berjalan adalah green economy.

BACA JUGA:Messi Ungkap Kekesalan, Fans China 'Memburunya' Hingga Hotel

Saat berbincang dengan wartawan Radar Cirebon Group, Syekh Panji Gumilang mengungkapkan bahwa pendidikan itu adalah hal yang abadi dan mulia.

Sehingga dalam menjalankannya harus konsisten dan tidak boleh putus-putus. Untuk itu, dibutuhkanlah modal yang cukup agar pendidikan itu berjalan dengan lancar dan baik.

"Orang mendidik itu abadi. Kalau sudah begitu, tidak boleh putus-putus. Karena mendidik itu, kegiatan sangat mulia. Maka pendidikan ini harus didukung dengan semua perjuangan," bebernya.

Bagi Panji Gumilang, pendidikan di Mahad Al Zaytun tidak bisa hanya mengandalkan bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah. Itu hanya sebagai stimulan saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: