Dusun yang Hilang Dibangun Bandara Kertajati, Warga Belum Peroleh Manfaat, Keliru Sejak Lahir
Terdapat beberapa dusun yang hilang karena pembangunan Bandara Kertajati Majalengka. -Istimewa-radarcirebon.com
Ketika itu, pemerintah mempersilakan warga untuk membeli tanah kembali dengan bebas sesuai kehendak mereka. Tetapi karena sebagian besar warga telah membangun ikatan sosial yang cukup lama, maka mereka kemudian menuntut untuk dipindahkan sebagai satu komunitas agar kondisi yang ada tidak berubah.
Karena tuntutan tersebut tidak tercapai, maka masyarakat yang sebelumnya berada dalam suatu kawasan permukiman atau pertanian akan terpisah. Hal ini menimbulkan renggangnya interaksi antarwarga akibat jarak yang timbul dari pembebasan lahan tersebut.
Dulu juga bermimpi, jika Bandara Kertajati selesai dibangun, dapat meningkatkan jumlah wisatawan di daerah sekitar. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan dapat meningkatkan pula interaksi sosial antardaerah. Juga akan memberi manfaat bagi warga sekitar bandara.
Meskipun untuk saat ini perubahan tidak terlihat signifikan karena kondisi Bandara Kertajati masih sepi. Bahkan terdapat sebagian masyarakat yang belum mengetahui keberadaan bandara itu.
BACA JUGA:Warga Cirebon Happy, Tol Cisumdawu Bikin Perjalanan ke Bandung Serasa ke Kuningan Saja
Dulu, juga bersiap-siap pengoperasian bandara akan menimbulkan bunyi bising yang mengganggu masyarakat sekitar. Namun faktanya hingga sekarang hanya ada satu penerbangan yang rutin. Itupun belum setiap hari.
Mungkin suatau saat masyarakat sekitar Bandara Kertajati, bisa jadi merasa kurang nyaman akibat bunyi bising pesawat, jika Bandara itu sudah ramai.
Tapi, kapan? Itu semua masih menunggu banyak faktor pendukung. Harapan terdekat adalah dibuka total Tol Cisundawu menyatu dengan Tol Cipali. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: