Aryanto Misel, Pembuat Nikuba Menjalin Kerja Sama dengan Rekanan Ferrari dan Ducati
Aryanto Misel diundang ke Italia untuk MoU pengembangan Nikuba dengan rekanan Ducati dan Ferrari.-Tangkapan layar-
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Pembuat alat konversi air menjadi bahan bakar hidrogen, asal Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon Aryanto Misel diundang ke Italia.
Tujuan Aryanto Misel ke Italia adalah peningkatan kerja sama dalam adopsi teknologi alat konversi yang diberi nama Nikuba.
Tak tanggung-tanggung, Aryanto Misel telah menjalin kerja sama dengan para perusahaan Italia yang menjadi rekanan Ducati dan Ferrari.
Selama 8 hari di Italia, Aryanto banyak bertemu dengan sejumlah teknisi otomotif Negeri Pizza dan bertukar pikiran mengenai pengembangan alat yang sudah ia buat.
BACA JUGA:Pengguna Klanpot Bising Bakal Ditindak, Korlantas Polri Siapkan Alat Pengukurnya
Dilansir dari channel youtube Kanal Cirebon, Rabu 28 Juni 2023 Aryanto Misel pergi ke Italia tidak sendiri. Dia didampingi oleh dua petinggi PT Octagon.
“Selama 8 hari saya baik-baik saja, saya merasa nyaman disini untuk mengembangkan Nikuba dan ternyata direspon penuh sama pengusaha-pengusaha di Italia seperti Ferrari dan Ducati,” kata Aryanto.
Dia akan kembali ke Indonesia pada 30 Juni 2023 dan sudah menghasilkan kesepakatan kerja dengan rekanan Ducati dan Ferrari dalam hal pengembangan alat konversi untuk kendaraan listrik.
Sebelum berangkat ke Italia, sejumlah teknisi mesin asal Italia pernah berkunjung ke rumah Aryanto Misel yang berada di Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Setelah 23 Tahun Andy F Noya Kembali ke Al Zaytun: Pemikiran Panji Gumilang Melampaui Zamannya
Saat berkunjung, para bule ini menguji kendaraan bermotor yang sudah terpasang alat konversi bahan bakar yang bernama Nikuba.
Beberapa waktu silam, di hadapan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, Aryanto pun pernah memaparkan cara kerja Nikuba sehingga sepeda motor bahkan mobil bisa berbahan bakar air.
Menurut Aryanto, Nikuba di dalamnya terdapat proses pengolahan air secara elektrolisis.
Katoda dan anoda air dengan unsur H2O dipisahkan, menjadi H2 dan O2. Hasil elektrolisis itu, kemudian langsung disalurkan ke ruang bakar.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Sholat Idul Adha 1444 H di Masjid Raya Al Jabbar
Sementara oksigen yang merupakan sisa dari proses itu, akan tersirkulasi. Cara kerja alat tersebut menurut Aryanto cukup sederhana.
Aryanto mengaku, sudah melakukan uji coba perangkat ini. Hasilnya sangat memuaskan karena bisa lepas dari ketergantungan bahan bakar fosil. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase