Persekutuan yang Mengaku Dibentuk Tuhan Datang ke Mahad Al Zaytun: Tuhan yang Tuntun Kami

Persekutuan yang Mengaku Dibentuk Tuhan Datang ke Mahad Al Zaytun: Tuhan yang Tuntun Kami

Jemaat Pohon Persekutuan berkunjung ke Mahad Al Zaytun Indramayu.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Sebuah kelompok doa yang dinamai Pohon Persekutuan datang berkunjung ke Mahad Al Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten INDRAMAYU.

Salah satu inisiator dari kunjungan tersebut ternyata berketurunan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu dan tiba-tiba mendapatkan inspirasi untuk datang ke Al Zaytun.

Kelompok ini pun dikagetkan, karena kedatang yang tanpa rencana tersebut justru mendapatkan sambutan hangat dari Civitas Al Zaytun maupun Syekh Panji Gumilang.

Salah satu angota kelompok, Cynthia menjelaskan, Pohon Persekutuan merupakan kelompok doa yang dibentuk oleh Tuhan sendiri pada 28 tahun lalu.

BACA JUGA:Evakuasi Bangkai Titan, Tenggelam Dekat Titanic, Penyet sepenyet-penyetnya Sampai Hancur

“Namanya Tuhan sendiri yang kasih. Anggota dari berbagai gereja. Kami tidak berbentuk organisasi. Tidak berbadan hukum. Tuhan yang tuntun kami, yang bentuk kami tiap hari. Harus ke mana, ketemu dengan siapa,” kata Cynthia menjelaskan mengenai kelompok tersebut.

Cynthia mengaku jemaat dari Gereja Pantekosta Indonesia. Sedangkan Pohon Persekutuan adalah bentuk komune dari berbagai aliran dan dipersatukan oleh Tuhan sendiri.

Karena itu, dalam melakasanakan kegiatannya, kelompok Pohon Persekutuan lebih banyak mengalir sesuai dengan kondisi.

“Sebenarnya tidak ada rencana. Tetapi ada salah satu dari anggota, memiliki ketertarikan ke tempat ini. Bukan karena lagi viral. Kalau kita berencana dan tuhan berkehendak bisa sampai,” katanya.

BACA JUGA:Taushiyah Syekh Panji Gumilang Mengulas Surat Al Furqon: Apakah Kita Sudah Jauh dari Al Quran?

Usai bertemu dengan Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, dirinya mengaku bahwa ada banyak kemiripan.

“Ada banyak kemiripan yang dikatakan. Pikiran dan hati yang membuat Tuhan menuntun. Pikiran dan hati adalah motor yang tidak terlihat. Kita dijadikan dinamo dan dinamit,” tuturnya.

Dalam ajaran Pohon Persekutuan, kata dia, manusia adalah penggerak seturut yang Tuhan mau. Dan dinamit, ketika menghendaki terjadi sesuatu. Kita tidak bisa memilih.

Dalam perjumpaan dengan syekh, salah satu obrolan membahas mengenai keyakinan mereka bahaw bukan agama menyelamatkan seseorang. Tapi bagaimana hubungan pribadi dengan Sang Pencipta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: