Pertahanan Cyber Al Zaytun Jebol, Hacker Umbar Data 1.500 Transaksi Perbankan, Bayar Listrik hingga Urusan Ini
Pertahanan cyber Mahad Al Zaytun dibobol hacker yang kini membocorkan sejumlah data.-Ist/Tangkapan Layar-radarcirebon.com
BACA JUGA:Pasca Gempa Bumi 6.4 Magnitudo Dekat Bantul, Badan Geologi Kementerian ESDM Keluarkan 4 Rekomendasi
Belum ada keterangan terkait alasan para hacker tersebut melakukan pembobolan data Mahad Al Zaytun. Namun pada sebuah keterangan mereka menyatakan bahwa hal tersebut dilakukan karena Al Zaytun telah membuat umat Islam gaduh.
"Maaf, Indonesia, kami bukan teroris, tapi kami mau mempertahankan Islam dan kami tidak bisa menerima umat Islam di Indonesia dibuat gaduh seperti ini, kami akan terus menyerang Al Zaytun sampai tujuan kami tercapai," tandasnya.
Pembobolan data juga terjadi pada Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang mencakup biodata sampai dengan nomor HP.
Data lain yang dibocorkan adalah agama, tempat tanggal lahir, nama istri, nama anak hingga identitas pribadi lainnya.
Kemudian terdapat sekitar 45.780 data registrasi di Al Zaytun sampai Mei 2023 yang berhasil dibobol. Data itu, berisi nama lengkap, NIK (nomor induk kependudukan) hingga alamat.
Dalam unggahannya, Hacktivist Indonesia juga menyebut telah membobol website Al Zaytu seperti daftar.al-zaytun.sch.id, webdisk.al-zaytun.sch.id dan lainnya.
"Data personal Alumni Al Zaytun leaked by Fredens of Security," tulis keterangan itu, sembari melampirkan identitas beberapa alumni.
Kendati demikian data yang dibocorkan tersebut masih bersifat umum. Seperti nama, tempat tanggal lahir hingga kebangsaan.
BACA JUGA:Gaduh Soal Pondok Pesantren Al Zaytun, Ketua Alumni Al Azhar Indonesia Bilang Begini
Kemudian terdapat pula keterangan bahwa Syekh Panji Gumilang adalah pendiri dari Mahad Al Zaytun Indramayu. Pernah menjadi ketua ikatan alumni UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2006 sampai dengan 2013.
Pembina Perkumpulan Petani Penyangga Ketahanan Pangan Indonesia (P3KPI) hingga Rektor IAI Al Azis.
Kendati demikian ada tulisan yang diubah dalam beberapa biodata tersebut dan cenderung dipelesetkan.
Misalnya: Di pesantren Al Zaytun ia menerapkan sistem pendidikan satu pipa yaitu sistem pendidikan 'tidak' jelas yang tidak terputus mulai dari tingkat dasar sampai tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: