Pertahanan Cyber Al Zaytun Runtuh, Hacker Jebol Website Ini, Sedot 45.780 Data Siswa, Ini Tuntutannya

Pertahanan Cyber Al Zaytun Runtuh, Hacker Jebol Website Ini, Sedot 45.780 Data Siswa, Ini Tuntutannya

Kelompok hacker mengklaim berhasil jebol pertahanan cyber website Mahad Al Zaytun yang menyebabkan terjadinya kebocoran data siswa.-Ist/Tangkapan Layar-radarcirebon.com

BACA JUGA:Link Live Streaming Persib vs Madura United, Menunggu Tuah DDS

Menurut keterangan mereka, kebocoran data Al Zaytun tidak akan berhenti sampai di sini. Serangan cyber juga akan terus dilakukan.

Diklaim bahwa pertahanan cyber dari Mahad Al Zaytun sudah runtuh, pada beberapa website dan sub domain website seperti pendaftaran hingga lainnya.

"1.500 data transaksi Institut Agama Islam Al Zaytun. Perbankan: Bank Mandiri. Nomor rekening 134-00-0067xxx-0 dan 134-00-444xxx-1," tulis keterangan tersebut.

Dalam keterangannya hacker dari Vulzsec Team menyatakan bahwa mereka tidak mempublikasikan semua data tersebut, karena menyangkut transaksi perbankan dari mahasiswa.

BACA JUGA:Melihat Al Zaytun dari Satelit, Pintu Masuk ke Masjid Saja Jaraknya 2 Kilometer, Luas Banget

Dari beberapa sampel data yang dibocorkan terdapat pembayaran untuk biaya pendidikan sebesar Rp.3.900.000, hingga biaya listrik Rp300.000.

Kemudian ada juga transaksi pembayaran untuk buku paket sebesar Rp295.000, dan buku paket lainnya sebesar Rp740.000.

Kemudian untuk data lain dari IAI Al Azis adalah mengenai 26 dosen dan 2 pakar IT. "26 dosen data dibocorkan dan 2 ahli IT," tulis keterangan mereka.

Dari timeline yang dibagikan oleh beberapa kelompok ini, terlihat kebocoran data tersebut mulai diunggah sekitar 3 hari yang lalu atau 28, Juni 2023.

BACA JUGA:Ini Kronologi Versi Korban Soal Kasus Oknum Guru SD di Kota Cirebon Bawa Murid ke Kos-kosan di Kedawung

Sementara terkait data alumni yang dibocorkan, mereka diantaranya berasal dari Bandung, Bekasi hingga Tangerang Selatan.

Belum ada keterangan terkait alasan para hacker tersebut melakukan pembobolan data Mahad Al Zaytun.

Namun pada sebuah keterangan mereka menyatakan bahwa hal tersebut dilakukan karena Al Zaytun telah membuat umat Islam gaduh.

"Maaf, Indonesia, kami bukan teroris, tapi kami mau mempertahankan Islam dan kami tidak bisa menerima umat Islam di Indonesia dibuat gaduh seperti ini, kami akan terus menyerang Al Zaytun sampai tujuan kami tercapai," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: