Dari 560 Sanggar Hanya 67 yang Aktif, Begini Cara Disbudpar Kab Cirebon Lestarikan Kesenian Lokal

Dari 560 Sanggar Hanya 67 yang Aktif, Begini Cara Disbudpar Kab Cirebon Lestarikan Kesenian Lokal

Kabid Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Cirebon Drs Hj Kartikasari MSi memberikan keterangan terkait kondisi sanggar kesenian dan langkah Disbudpar dalam melestarikan kesenian lokal.-Samsul Huda-Radar Cirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Sebagai daerah yang kaya akan kreasi budaya, Kabupaten Cirebon mempunyai banyak sanggar kesenian.

Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, jumlah sanggar kesenian di Kabupaten Cirebon ada 560 sanggar yang tersebar sejumlah kecamatan.

BACA JUGA:Ingin Menikmati Keindahan Alam Kuningan di Akhir Pekan, Menginap di Villa Svarga Cilimus Bisa Jadi Pilihan

Namun, sangat disayangkan, dari sanggar sebanyak itu, hanya 12 persen atau 67 sanggar yang aktif.

Maka, Disbudpar Kabupaten Cirebon terus melakukan upaya-upaya agar kesenian tradisional bisa kembali eksis.

BACA JUGA:Untuk Biaya Persalinan, Selebgram Dennis Chariesta Buka Donasi di Medsos, Segini Uang yang Terkumpul

Kabid Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Cirebon Drs Hj Kartikasari MSi mengatakan, berdasarkan laporan dari Dewan Kesenian Kabupaten Cirebon (DKKC) jumlah sanggar yang terdaftar ada sekitar 560 sanggar, namun yang aktif hanya 12 persennya saja.

Dari 67 sanggar kesenian yang masih aktif ini tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon seperti Gegesik, Kapetakan dan juga daerah lainnya.  

BACA JUGA:Khatib Perempuan Salat Jumat, Sebelum Digagas Syekh Panji Gumilang Sudah Ada Amina Wadud

“Semakin sedikitnya jumlah sanggar yang aktif membuat kami berupaya untuk membangkitkan kegiatan kesenian lokal dengan berbagai kegiatan yang dialokasikan melalui dan Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK),” kata Ika sapaan akrabnya, Kamis 6 Juli 2023.

Selain melestarikan kesenian, pihaknya juga mendorong melalui PIK ini untuk melestarikan pelaku kesenian.

“Karena kesenian akan terus lestari harus ada orang yang menjalankan kesenian tersebut,” tandas Ika.

BACA JUGA:Persib Bandung Tahan Imbah Arema FC 3-3, Satu Poin Berhasil Dibawa Pulang

Dijelaskannya, tidak aktifnya sebagain besar sanggar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah minat masyarakat yang sekarang sudah mulai bergeser ke kesenian modern.

Karenanya, pihaknya berharap kepada pelaku kesenian untuk pro aktif melakukan komunikasi baik dengan dinas maupun dengan DKKC. Sebab, kepanjangan tangan dari seniman atau sanggar Kesenian adalah DKKC.

“Meskipun dibeberapa wilayah ada paguyuban kesenian, namun DKKC sebagai organisasi yang resmi ditingkat Kabupaten juga memiliki peranan yang sama untuk bisa melestarikan kesenian yang ada di Kabupaten Cirebon ini,” tandasnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Kesiapsiagaan Prajurit, Lanal Cirebon Gelar Latihan Pangkalan

Ditambahkan Ika, kedepan pihaknya juga tengah melakukan kajian terkait pusat kesenian di baberapa kecamatan. Hal ini dilakukan sebagai inventaris kesenian dan juga pelaku seninya itu sendiri.

“Di sentra kesenian ini juga tentunya akan dibangun pusat kegiatan seperti gedung kesenian yang diperuntukkan untuk kegiatan seni dari mulai latihan hingga pagelaran,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase