Pesan dari Alumnus: Jika Anda punya teman alumni Al Zaytun, cek kesehariannya, cek medsosnya, sesat tidak?

Pesan dari Alumnus: Jika Anda punya teman alumni Al Zaytun, cek kesehariannya, cek medsosnya, sesat tidak?

Miftahul Ulum (kanan) salah satu alumni dari Mahad Al Zaytun yang kini berkiprah di Inggris.-Dok. Pribadi Miftahul Ulum/Ist-radarcirebon.com

BACA JUGA:Untuk Biaya Persalinan, Selebgram Dennis Chariesta Buka Donasi di Medsos, Segini Uang yang Terkumpul

"Jika ada di antara mereka yang menurut pandangan anda bisa dikategorikan sebagai 'sesat', ada baiknya bisa langsung tanya saja, apakah memang selama belajar di Mahad Al Zaytun yang bersangkutan diajar seperti itu atau dapatnya dari tempat lain," ungkapnya.

Nah, bila yang bersangkutan menyatakan ajaran sesat itu, dari Al Zaytun, baginya jawaban ini akan sangat menarik untuk dikaji lebih jauh.

"Di bagian pengajaran dan pendidikan yang mana yang membuatnya tersesat sehingga harus ‘log out’?" paparnya.

Bagi dirinya, pengajaran dan pendidikan di Al Zaytun telah banyak memberikan bekal. Tanpa itu, belum tentu dirinya bisa menjadi muslim Indonesia pertama yang menjadi finalis ‘Penghargaan dari Uni Warwick bagi Pengajar Terbaik di tahun 2023.

BACA JUGA:Khatib Perempuan Salat Jumat, Sebelum Digagas Syekh Panji Gumilang Sudah Ada Amina Wadud

Yang pertama, berkat nyantri di Al Zaytun dan belajar Mata Pelajaran Metodik Didaktik sejak SMP, sehingga sejak sedini mungkin, telah belajar seputar bagaimana menjadi pengajar dan pendidik.

"Sejauh pengetahuan saya, saya belum pernah dengar ada sekolah lain di Indonesia bahkan di luar negeri yang mewajibkan mata pelajaran ini bagi santri-santrinya (cmiiw)," bebernya. 

Yang kedua, tidak hanya melalui teori saja dengan belajar Metodik Didaktik, di Al Zaytun lah saya memiliki pengalaman pertama untuk bisa menjadi pengajar dan pendidik (Mudarris dan Murobbi).

"Alhamdulillah, sejak kelas 1 Aliyah, saya dan kurang lebih 20an teman yang masuk dalam Kelas Khos (Khusus)," ungkapnya.

BACA JUGA:Persib Bandung Tahan Imbah Arema FC 3-3, Satu Poin Berhasil Dibawa Pulang

Selain diamanahi sebagai Wali Kamar bagi junior-junior, di kelas Tsanawiyah, juga diamanahi untuk mengajar mereka, khususnya kelas 1 dan 2 Tsanawiyah.

Sehingga, sungguh sangat pantas bila dirinya mengakui akumulasi dari ketiga faktor inilah yang menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap pencapaian saat ini.

Menjadi finalis WATE 2023, di salah satu Perguruan Tinggi Terbaik dunia! (Yang jika merujuk ke National Student Survey 2022, berada di peringkat 1 in Russell Group for Politics in all categories.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: