Manfaat Jalan Kaki Bagi Pasien Pasca Operasi Jantung

Manfaat Jalan Kaki Bagi Pasien Pasca Operasi Jantung

Jalan kaki sangat bermanfaat kurangi resiko penyakit jantung dan kanker.-Pixabay-

RADARCIREBON.COM - Jalan pagi selama 15 menit menjadi olahraga paling aman bagi seseorang usai menjalani operasi jantung.

BACA JUGA:MODE DARURAT! Al Zaytun Mendadak Kembali Tradisional, Butuh Uang Rp 10 Miliar per Bulan, Apa yang Terjadi?

Hal ini disampaikannya oleh ahli spesialis bedah toraks kardiovaskular dr Dicky Allgheri Wartono, Sp.BTKV (K).

Menurutnya berolahraga merupakan kegiatan wajib usai seseorang menjalani operasi jantung dan prinsipnya dilakukan secara teratur serta disesuaikan dengan kemampuan tubuh.

"Seminggu istirahat satu atau dua kali. Tiap hari diusahakan harus olahraga," kata dokter Dicky.

Di sisi lain, seseorang yang baru menjalani operasi jantung perlu didampingi selama dua pekan sehingga saat memilih olahraga juga sebaiknya mempertimbangkan kesanggupan pendamping.

BACA JUGA:Tanya Jawab Tentang Tol Cisumdawu, dari Ujung Jaya ke Kertajati Bayar? Buka 24 Jam? Yuk Simak

"Karena yang menemani pasti bisa mengikuti karena orang sehat pasti bisa jalan. Beberapa pasien atlet maraton lari 10 km kena serangan jantung lalu operasi, dia ingin lari kuat 1 km tetapi yang mengikutinya belum tentu," ujar Dicky.

Selain beraktivitas fisik rutin, dia juga menyarankan orang-orang tidak merokok karena merupakan faktor risiko masalah jantung, mengonsumsi makanan yang sehat demi pemulihan termasuk memilih hidangan yang tidak menimbulkan penumpukan kolesterol jahat dan gula.

Khusus seseorang yang memiliki penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi, perlu menangani penyakitnya itu dengan baik. Seseorang dengan diabetes misalnya, kadar gula darah sewaktu harus di bawah 150 mg/dL usai operasi.

"Tetapi untuk yang tidak diabetes gula darahnya harus di bawah 110 atau bahkan di bawah 100 mg/dL," kata dia.

BACA JUGA:BTS Tol Cisumdawu Diresmikan, Jusuf Hamka Naik Angkot dari Ujung Jaya, Gegara Lokasi Peresmian Pindah

Sementara untuk pasien tekanan darah tinggi, tekanan darah sistoliknya harus di bawah 130 mmHg atau bahkan di bawah 120 mmHg.

Saat ini, di antara berbagai teknologi medis terkini untuk memberi pertolongan pertama pada kasus penyakit jantung salah satunya melalui Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS) atau bedah invasif minimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase