Pernah Berkunjung, Lucky Hakim Menyesal Pernah Mempromosikan Ponpes Al Zaytun

Pernah Berkunjung, Lucky Hakim Menyesal Pernah Mempromosikan Ponpes Al Zaytun

Lucky Hakim dipanggil Bareskrim Polri menjadi saksi dalam kasus dugaan penistaan agama yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu.-PMJ News-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Eks Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim pernah mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Pertemuan tersebut terjadi pada 30 Juli 2022.

BACA JUGA:DI LUAR DUGAAN, Warga Kabupaten Cirebon Pilih Prabowo jadi Capres

Namun, setelah itu, Lucky Hakim mengaku sempat diinformasikan oleh timnya untuk tidak lagi mendatangi Ponpes Al Zaytun usai menghadiri acara ulang tahun Panji Gumilang pada 30 Juli 2022 lalu.

"Beberapa dari tim internal lah yang enggak internal banget pada ngomong 'pak jangan ke Al-Zaytun' kenapa? Al-Zaytun itu begini begini begini, ini begininya seperti apa? Nyeleneh ada hal-hal yang ngawur, ada kasus-kasus saya bilang kalau nyeleneh," ujarnya, Jumat 14 Juli 2023.

Bahkan, timnya Lucky Hakim tersebut memberikan informasi mengenai isu ajaran di Ponpes Al Zaytun bahwa dosa orang berzinah bisa dibayar.

Namun ketika pemberi informasi ditanya, sayangnya ia tidak mendapat validasi kebenaran atas rumor tersebut.

BACA JUGA:Perbuatan Ayah Tiri di Kuningan Sungguh Keterlaluan, Korban Sampai Curhat ke Guru Ngaji

"Kalau kamu (si pemberi informasi) serius saya pertama akan tanyakan ke Pak Panji setelah itu saya akan menanyakan ke MUI setelah itu saya akan ke kanwil nih Kanwil Depag," ujarnya.

Kendati demikian, dirinya mengaku menyesal telah mempromosikan Al-Zaytun. Adapun dia berdalih mempromosikan ponpes itu buntut melihat kemegahan sampai teknik mengajar santrinya yang sangat baik saat datang ke sana.

“Karena saya di podium ngomong, ‘betapa beruntungnya ibu bapak yang menyekolahkan anaknya di Al-Zaytun’, karena saya lihat konteksnya ini sekolahnya bagus pesantrennya rapih, muridnya yang mau nyapu di pinggir jalan, tahu caranya bertani dan berusaha, tapi ilmu ngajinya ada, itu saya bilang betapa beruntungnya,” kata Lucky.

“Tapi, kalau ternyata ini terbukti, kan saya harus marah dong sama pak Panji, pak Panji membuat saya menjadi mem-promote tapi ini ada hal buruk,” imbuhnya.

BACA JUGA:Menebak-Nebak Genre Film Vina: Sebelum 7 Hari, Horor?

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara, Lucky Hakim menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Ponpes Al Zaytun pada 30 Juli 2022.

Saat itu, dia datang diundang sebagai Wakil Bupati Indramayu untuk menghadiri ulang tahun dari pimpinan pondok pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang.

Menurutnya, ia merasa awalnya biasa saja dan tak ada keanehan pada pondok pesantren Al-Zaytun.

Namun, saat Panji memberikan sambutan, Lucky Hakim merasa heran karena salam yang disampaikan oleh Panji Gumilang dalam kesempatan itu berbeda dari salam pondok pesantren lainnya.

BACA JUGA:Berhasil Terapkan SMK3, PLN UIT JBT Raih Penghargaan Kemenaker

"Di sini saya mulai merasa ada hal yng berbeda setelah Assalamualaikum. Pak Panji bilang saya akan mengajarkan salam yang bukan Assalamualaikum saja, dalam bentuk bernyanyi," ujar Lucky di Bareskrim Polri, Jumat, 14 Juli 2023.

Lucky bahkan mengaku tak mengetahui jika salam yang diucapkan oleh Panji merupakan bahasa Yahudi.

Dia mengaku tidak mengetahui hal tersebut karena tidak pernah belajar bahasa Yahudi.

"Saya enggak tahu kalau itu bahasa Yahudi. Malah saya pikir sempet pikir itu bahasa Belanda, apa bahasa depannya, "Shaloom" oh Shalom kan kalau orang Nasrani kan shaloom bukan assalamualaikum," ujar dia.

BACA JUGA:Penjualan Ritel Daihatsu Selama Semester 1 2023 Naik 12,9 Persen

"Ada nyambung-nyambung gitu terus diajarkan untuk bernyanyi dan semua diminta untuk berdiri, ya saya berdiri.”

“Karena yang mau mengajarkan saya waktu itu adalah Pimpinan Pondok Pesantren terbesar se Indonesia akan mengajarkan ilmu ya kita berdiri dengan terheran-heran sebenernya," ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase