BRIN: Aryanto Misel ke Italia Bukan Diundang Ferrari, Lamborghini atau Ducati

BRIN: Aryanto Misel ke Italia Bukan Diundang Ferrari, Lamborghini atau Ducati

Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, Haznan Abimanyu terkait Aryanto Misel yang disebut diundang oleh Ferrari, Ducati dan Lamborghini.-Tangkapan Layar Video-Youtube

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Nikuba, alat konversi air menjadi bahan bakar hidrogen temuan Aryanto Misel, disebut diminati oleh penyedia sumber energi untuk Ferrari dan Lamborghini.

Oleh karena itu, Aryanto Misel diundang ke Italia untuk melakukan presentasi temuan alatnya tersebut.

Klaim-klaim beredar luas, bahwa Nikuba karya Aryanto Misel dilirik Ferrari dan Lamborghini dan diundang perusahaan otomotif kenamaan itu ke Italia.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan pihak yang mengajak Aryanto Misel ke Italia adalah mitra BRIN sendiri.

BACA JUGA:Petani Indonesia Siap Menangkan Ganjar Pranowo

Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, Haznan Abimanyu mengatakan, bukan perusahaan otomotif yang mengundang Aryanto Misel ke Italia.

"Ini terkait dengan mitra kami tadi ya yang mengundang periset kami ke Italia. Menurut pengakuan, mitra kami yang juga biayai Pak Misel itu, bukan perusahaan otomotif Italia yang ternama yang mengundang," ujar Haznan Abimanyu di hadapan wartawan di kantor BRIN, Jakarta, Jumat 14 Juli 2023.

Sebelumnya, menurut pengakuan Aryanto Misel, di Negeri Pizza itu ia mengklaim sengaja tidak membawa Nikuba yang dia riset di Cirebon.

Aryanto merasa ada kekhawatiran jika ia membawa Nikuba asli buatannya, akan dicontek tanpa memberi bayaran atau kompensasi hak cipta.

BACA JUGA:Kapolres Majalengka Lepas Siswa Akpol Seusai Latja

"Untung saya tidak membawa Nikuba. Karena kalau saya bawa, hancurlah. Pasti mereka minta saya bongkar dan rakit ulang," ungkap Aryanto Misel.

Pria asal Cirebon itu sendiri mengaku kecewa lantaran selama presentasi teknologi Nikuba, pihak perusahaan otomotif Italia itu minta diajari tapi tak ada obrolan soal kompensasi.

Aryanto bersikukuh, dirinya tidak mau mengajarkan membuat Nikuba tanpa kompensasi yang jelas.

Mengingat, riset yang dilakukan dirinya tidak murah. Bahkan perlu waktu sampai 5 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: