Waspada! BMKG Prediksi Terjadin Bencana Hidrometeorologi Jelang Musim Kemarau
Genangan di sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon pasca diguyur hujan deras. -Masyarakat Peduli Bencana-radarcirebon.com
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Hujan turun saat El Nino seperti sekarang ini bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan tentang kriteria musim kemarau.
Terdapat intensitas curah hujan bulanan rata-rata berada di bawah 60 milimeter.
Ia memprediksi bahwa musim kemarau akan berlangsung selama 5-6 bulan, mulai dari bulan Juni hingga Oktober.
BACA JUGA:4 Gejala Serangan Jantung yang Jarang Diketahui, Perhatikan!
Periode bulanan dipengaruhi oleh angin atau monsun yang bergerak dari Australia menuju Asia melalui Indonesia.
"Tetapi saat ini, selain angin tersebut, terdapat fenomena yang bersifat sementara yang terjadi beberapa hari hingga satu minggu atau 10 hari dalam satu bulan," tambah Dwikorita.
Selain itu, Dwikorita mengungkapkan bahwa turunnya hujan saat musim kemarau terkait dengan siklus Madden Julian Oscillation (MJO).
MJO merupakan aktivitas intraseasonal yang terjadi di wilayah tropis dan dapat dikenali melalui pergerakan aktivitas konveksi.
BACA JUGA:Claudia Scheunemann Jadi Pemain Terbaik dan Top Score Piala AFF Wanita U-19 2023
Aktivitas konveksi tersebut bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik dan biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
Hal ini ditandai dengan adanya kumpulan awan dan badai petir yang bergerak ke arah timur melintasi khatulistiwa.
mempengaruhi pola cuaca, serta menyebabkan perubahan suhu dan curah hujan.
Fenomena ini terjadi lantaran ada pergerakan awan hujan dari Samudera Hindia sebelah barat Indonesia yang melintasi wilayah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase