Miris, SDN 2 Wanakaya Hanya Terima 10 Siswa Baru di Tahun Ajaran 2023-2024

Miris, SDN 2 Wanakaya Hanya Terima 10 Siswa Baru di Tahun Ajaran 2023-2024

Sebanyak 90 siswa baru dari SDN 2 Tukmudal Kecamatan Sumber mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).-SAMSUL HUDA-Radar Cirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Senin 17 Juli 2023 kemarin, semua sekolah dari mulai tingkat SD, SMP dan SMA memulai kegiatan belajar mengajar setelah libur selama hampir 3 pekan.

Pada hari itu juga, dimulailah tahun ajaran baru 2023-2024 yang ditandai dengan masuknya siswa-siswi baru ke setiap sekolah.

Ada yang menarik, di SDN 2 Wanakaya Kecamatan Gunung Jati tercatat hanya ada 10 siswa yang mendaftar sebagai siswa baru di sekolah tersebut.

Tentu saja, dengan jumlah murid baru pada ajaran 2023-2024 yang sedemikian itu, menjadikan SDN 2 Wanakaya sebagai sebagai sekolah dasar dengan jumlah siswa paling sedikit.

BACA JUGA:Truk Mogok Diatas Rel, Jadi Penyebab Tabrakan KA 112 Brantas di Semarang

Jumlah tersebut jauh dari jumlah siswa dalam satu kelas yang harusnya 32 siswa.

Hal tersebut disampaikan Kasi Kurikulum Disdik Kabupaten Cirebon, Asep M Muflih Hakim SSos MSi. Menurutnya, dari hasil pengumpulan data yang sudah dilakukan, SDN 2 Wanakaya hanya mendapatkan 10 siswa untuk tahun ajaran baru.

“Informasi yang kita dapat itu di Wanakaya, satu kelas 10 orang, kita masih inventarisir penyebab-penyebabnya,” ujarnya.

Sementara itu, Jumlah total siswa baru sekolah dasar di Kabupaten Cirebon tahun ini sekitar 38.389 siswa.

BACA JUGA:Korban Bullying, Siswi SD di Kuningan Mengalami Trauma Berat Hingga Tak Mau Sekolah

Jumlah tersebut berdasarkan laporan yang dikumpulkan dari sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon.

Kadisdik Kabupaten Cirebon, H Ronianto Spd MM menjelaskan, untuk sekolah-sekolah yang siswanya kurang dari 100 siswa berpotensi dilakukan merger. Hal ini karena operasional untul sekolah yang muridnya kurang dari 100 maka tidak akan cukup.

“Sekolah yang siswanya kurang dari 100 akan kita merger, kita sudah melakukan 200 lebih sekolah,” tegas birokrat yang akrab disapa Roni ini.

Diterangkan Roni, sekolah yang di-merger adalah sekolah yang berada di satu hamparan atau satu kawasan.

BACA JUGA:WOW! di Rest Area Jalan Tol Cisumdawu Bakal Ada Hotel dan Lokasi Wisata

Sementara, puluhan siswa SDN 2 Tukmudal Kecamatan Sumber mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Tercatat, sebanyak 90 siswa baru mengikuti program MPLS yang sengaja diselenggarakan oleh pihak sekolah dan mereka nampak antusias mengikutinya.

Kepala SDN 2 Tukmudal, Yeyet Nurhayati SPd menjelaskan, di masa MPLS ini, peserta didik di sekolahnya tidak hanya dikenalkan dengan lingkungan sekolah baru saja. Tapi, juga dilatih kemandirian.

“Agar mereka bisa mengubah kebiasaan semasa di TK atau PAUD. Tentu, kita kenalkan dengan dewan guru. Kami tegaskan, agar di masa MPLS ini, mereka (guru, red) bisa memberikan kesan positif kepada peserta didik,” kata Yeyet, Senin 17 Juli 2023.

BACA JUGA:Melalui Pentas Seni, Pemkab Cirebon Ajak Warga Ikut Berantas Rokok Ilegal

MPLS ini, terang Yeyet, hanya diikuti peserta didik baru saja. Mereka pun diberikan materi lewat permainan, untuk mengenal teman-temannya.

Menghafal teman sekelasnya. Tentu, dengan metode yang menyenangkan. Agar peserta didik baru ini, tidak merasa canggung dengan lingkungan baru.

Selain itu, tutur Yeyet, peserta didik diajak berkeliling di lingkungan sekolah. Dikenalkan oleh guru yang sudah ditugaskan.

“Di kita kebetulan kan ada 90 siswa baru. Nanti kemungkinan kita jadikan tiga atau empat kelas. Kan masih akan terus kita godok. Belum sampai ke pembagian rombongan belajar (rombel),” terangnya.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Resmikan Apartemen Transit, Biaya Sewa Hanya Rp 200 Per Bulan

Dijelaskan Yeyet, siswa baru ini diajak berkeliling melihat dan mengenal lingkungan sekolah. “Ada ruang kelas, ruang perkantoran, mushola, perpustakaan, laboratorium termasuk juga toilet,” ucapnya

Yang tidak kalah pentingnya, siswa baru ini dikenalkan dengan visi dan misi sekolah serta peraturan yang diberlakukan.

Tujuannya tidak lain, untuk mengajak mereka bertanggung jawab. Tentu, ini merupakan point pengenalan yang disampaikan secara edukatif.

“Sekarang kan lingkungannya baru. Pasti ada perubahan yang terjadi di sekolah lama dengan sekolah yang baru. Karena sekolah TK dengan SD kan beda.”

BACA JUGA:Imbas KA Brantas Temperan, 5 Perjalanan KA Terganggu

“Oleh karenanya dikenalkan juga dengan visi misi sekolah serta peraturan yang kita berlakukan di sekolah,” tandasnya.

“Tentu penyampaian pun dengan diselingi hiburan dan permainan, agar anak tidak boring,” imbuhnya.  

MPLS ini hanya diikuti oleh peserta didik baru saja. MPLS pun akan berlangsung sampai Kamis 20 Juli 2023 besok.

Untuk siswa kelas 2-6, mereka langsung mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesuai dengan jadwal.

BACA JUGA:Rangakaian Gerbong Kereta Api Brantas Tengah Dievakuasi, Korban Jiwa Nihil

Ia mengharapkan, peran serta dari pihak dewan guru, untuk bisa memberikan kesan yang baik terhadap peserta didik baru.  

MPLS ini dibuka langsung oleh kepala sekolah. Secara simbolis, pembukaan dilakukan dengan menerbangkan balon berwarna warni ke udara. Diikuti oleh peserta didik lainnya. (dri/sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase