Alvin Lie yang Bilang, Bandara Kertajati Abai Kajian Kebutuhan Muatan, Boros Biaya Operasi, Terus Merugi

Alvin Lie yang Bilang, Bandara Kertajati Abai Kajian Kebutuhan Muatan, Boros Biaya Operasi, Terus Merugi

Pembangunan Bandar Udara Internasional Kertajati Majalengka untuk pembangunan masa depan.-BIJB-radarcirebon.com

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM – Pemerhati penerbangan, Alvin Lie kembali bersuara mengenai pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang semestinya dibangun bertahap.

Menurut dia, bandara yang baik pembangunannya, seharusnya dirancang berkembang bertahap sesuai dengan pertumbuhan muatan.

“Lahan disiapkan untuk kebutuhan 50 sampai dengan 100 tahun. Pembangunannya dimulai dari kapasitas kecil sesuai kebutuhaan untuk 10 tahun,” kata Alvin, kepada radarcirebon.com, Kamis, 20, Juli 2023.

Secara bertahap, kata dia, bandara dapat dilakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan penumpang.

BACA JUGA:Sejarah Sega Jamblang, Ikon Kuliner Cirebon yang Melegenda, Erat dengan Perjuangan Rakyat

Dia mengambil contoh Bandara Internasional Soekarno Hatta yang saat dibuka pada tahun 1985, hanya memiliki 1 landasan pacu dan 1 terminal.

Berbeda dengan Bandara Kertajati yang dibangun sekaligus untuk kapasitas besar. Menurutnya, pembangunan bandar udara ini, abai dengan kajian kebutuhan muatan.

“Akibatnya biaya operasi dan pengembalian modal terlalu besar dibanding pendapatan. Terus merugi,” kata Alvin Lie.

Menurutnya, Bandara Kertajati tidak sendirian. Yogyakarta International Airport (YIA) juga mirip polanya. “Rugi besar dalam pengoperasian,” kata dia.

BACA JUGA:NAH LOH! Al Zaytun Gugat Mahfud MD Rp 5 Triliun, Tapi Dicabut Lagi

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan traffic Bandara Kerjati? Alvin Lie mendorong pemerintah daerah di sekitar BIJB Kertajati untuk aktif promosi.

Sehingga meningkatkan daya tarik wilayah di sekitarnya, sekaligus memberikan alasan bagi orang untuk datang melewati BIJB.

“Untuk meningkatkan traffic KJT pemerintah, Pemda Majalegka dan sekitarnya perlu aktif kembangkan dan promosikan potensi daerahnya. Wisata, perdagangan, industri, pertanian, budaya dan sebagainya untuk mengundang orang datang ke wilayah tersebut,” bebernya.

Kata Alvin, selama aspek promosi belum gencar dilakukan. Yang dipromosikan hanya Bandara Kertajati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: