Ciri-Ciri Sega Jamblang Nikmat, Bisa Dibedakan dari Menu Ini
Menu Sega Jemblang yang merupakan makanan khas Cirebon yang paling banyak diburu wisatawan.-Tangkapan Layar Video-Youtube
BACA JUGA:Sabtu Ini, Kontes Ternak dan Ekspo Pangan Murah Digelar di Kiara Payung
Salah satunya adalah tempe goreng, menurutnya, jika tempe goreng yang disajikan kering sampai ke bagian dalam, maka menu yang lain pasti enak.
"Kalau mau makan, saya suka cicipi dulu tempe gorengnya, kalau kering sampai ke dalam, sudah pasti jaminan enak," jelasnya.
Menu lain menurut Dani adalah sayur tahu. Menu ini cukup sederhana tetapi bisa mempengaruhi selera makan.
Jika tahu yang disajikan tidak memiliki kulit yang kenyal, menurut Dani sayur tersebut kurang mantap.
BACA JUGA:PWI Apresiasi Program 1.000 UKW di Jawa Barat
"Satu lagi sayur tahu, kalau kulitnya memiliki tekstur agak keras, itu yang paling makyus," sebutnya.
Di Cirebon sendiri, banyak warung yang menyajikan sega jamblang yang memiliki penggemar masing-masing.
Meski menu yang disajikan sama, namun cita rasa yang dihasilkan berbeda, namun tetap memiliki penggemar masing-masing.
Sega jamblang sendiri, ternyata memiliki beberapa versi. Semua versinya terkait dengan sejarah perjuangan rakyat pada masa penjajahan Belanda.
Kata Jamblang sendiri berasal dari nama sebuah desa di wilayah barat Kabupaten Cirebon. Yakni, Desa Jamblang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.
Jika dari Jakarta melewati jalur Pantura Cirebon, dipastikan akan melewati Desa Jamblang, yang kono sudah ada sejak abad ke-12 Masehi.
Berdasarkan riwayat yang berkembang di masyarakat, sejarah sega jambang bermula ketika pecahnya perang antara Belanda dan rakyat Cirebon.
Dikenal dengan Perang Kedondong yang terjadi sekitar tahun 1753 sampai 1773 Masehi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: