Kalau Skenario Bandara Husein Sastranegara Ditutup dan Kertajati Gagal, Jawa Barat Rugi 2 Kali
Bandara Husein Sastranegara akan ditutup untuk penerbangan pesawat jet karena akan dipindahkan ke Bandara Kertajati Majalengka.-Baehaqi-radarcirebon.com
BACA JUGA:Seleksi Timnas U-17: Bima Sakti Coret 4 Pemain Diaspora, Totalnya 7
Sebab, selama ini promosi yang dilakukan hanya bandaranya. Bukan kepada daya tarik di wilayah sekitarnya.
Alvin juga melihat, lingkungan di sekitar Bandara Kertajati ketinggalan dan beberapa tahun terakhir, tidak terlihat ada kemajuan berarti.
Sebab, bila hanya mengandalkan traffic yang dipindah dari Bandara Husein, tentu akan sangat kecil untuk kelas bandar udara seperti Kertajati.
“Jumlah penumpang yang dilayani bandara Husein hanya sekitar 4 juta penumpang per tahun. Sangat kecil,” kata Alvin.
BACA JUGA:Upaya Menghidupkan Bandara Kertajati Pernah Dua Kali Gagal, Oktober Berhasil?
Saat ini bandara dengan kode BDO melayani 63 keberangkatan per pekan. Dari jumlah tersebut, 24 diantaranya adalah keberangkatan ke DPS atau Denpasar, Bali.
“BDO terhubung ke 11 bandara. Untuk penerbangan internasional hanya ke Kuala Lumpur oleh AirAsia yang sekarang sudah pindah ke Kertajati,” katanya.
Oleh karena itu, kata Alvin, kalaupun seluruh penerbangan BDO dipindah ke KJT, penghasilannya tidak cukup untuk menutup operasional dari Bandara Kertajati Majalengka.
Solusinya adalah KJT tidak hanya mengandalkan warga sekeliling terbang ke luar. Tapi mampu mendatangkan warga luar untuk tertarik dan berkepentingan mengunjungi kawasan sekeliling Majalengka.
BACA JUGA:Bakakak Ayam Original, Hanya 20 Menit dari Gerbang Tol Cimalaka
“Tidak ada bandara yang mampu bertahan hidup jika hanya mengandalkan warga setempat keluar sedangkan warga luar tidak tertarik datang,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: