Destinasi Wisata Kuliner dan Oleh-oleh Khas Cirebon, Tape Ketan Bakung, Sejarah dan Rahasia Kelezatannya

Destinasi Wisata Kuliner dan Oleh-oleh Khas Cirebon, Tape Ketan Bakung, Sejarah dan Rahasia Kelezatannya

Tape ketan Bakung, destinasi wisata kuliner dan oleh-oleh khas Cirebon. Foto:-Istimewa-Radarcirebon.com

Kalau Anda melintasi Tol Cipali atau Cisumdawu, bisa keluar di gerbang Tol Palimanan atau Plumbon. 

Kudapan ini khas Cirebon. Terbuat dari bahan beras ketan, daun katuk kemudian difermentasikan dengan ragi. 

BACA JUGA:MEMPRIHATINKAN! Relief Sejarah Talaga Manggung Jadi Korban Vandalisme: Panggil aja Iyonk!

BACA JUGA:5 Rekomendasi Destinasi Wisata Kuliner Khas Cirebon yang Wajib Dikunjungi, Nomor 2 Hanya Ada di Cirebon

Berbeda dengan tape ketan lainnya, meski dikonsumsi dalam jumlah banyak, tape ketan Bakung tidak menyebabkan efek mabuk atau pusing. 

Saat ini, produksi tape Bakung sudah dilakukan secara masal sejak berkembang pertama kali pada tahun 1980-an.

Sebelumnya makanan khas ini hanya dijumpai saat lebaran dan hajatan. Atau dibuat khusus untuk konsumsi sendiri. 

Tokoh yang pertama yang memproduksi tape ketan Bakung secara komersil adalah almarhumah Munir atau dikenal warga sekitar dengan sebutan Ibu Munil. 

Ibu Munil terinspirasi memproduksi tape ketan Bakung kemudian menjualnya lantaran desakan ekonomi.

“Saat itu ibu saya bingung, anak ada 10 tapi ekonomi begitu sulit," tutur Hj Surani (63) anak sulung Ibu Munil kepada Radar Cirebon. 

"Pernah coba beberapa usaha dan akhirnya mantap jualan tape karena kebetulan ibu saya punya resep yang membuat tape buatannya berbeda dengan tape-tape buatan orang lain,” imbuhnya.

Dari kreasi Ibu Munil itulah kemudian perlahan-lahan perkembangan tape ketan di Desa Bakung Lor semakin maju. Perajin pun bertambah banyak. 

Kini jumlah perajin tape ketan Bakung mungkin sudah mencapai ratusan. 

Hj Surani sendiri bisa menghabiskan sekitar 50 kilogram beras ketan untuk memproduksi sekitar 30 dus tape ketan Bakung setiap harinya. 

“Dalam sebulan paling tidak 900 dus yang diproduksi," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: