Majalengka Dulu Disebut Kota Pensiun, Sekarang Berubah Total, Bakal Jadi Metropolitan
Kabupaten Majalengka dulu dijuluki Kota Pensiun, tetapi sekarang ini sepertinya sudah tidak relevan lagi.-Choe Soep/Ist-radarcirebon.com
BACA JUGA:Kondisi Terkini Buaya Milik Warga Jadi Mulya di kantor BKSDA, Pembawaan Tenang Tapi Mengintai
Karena perkembangan itu, Bank Indonesia juga menjadikan Kabupaten Majalengka sebagai kabupaten/kota yang dilakukan perhitungan indeks harga konsumen (IHK).
Dengan ditetapkannya IHK, laju inflasi di Majalengka bisa diketahui dan menjadi salah satu indikator dari perekonomian.
Rencananya, di tahun 2024 Kabupaten Majalengka sudah dilakukan perhitungan untuk IHK. Secara perekonomian wilayah Ciayumajakuning memang telah memberikan kontribusi positif bagi Provinsi Jawa Barat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Hestu Wibowo mengungkapkan, kontribusi wilayah Ciayumajakuning terhadap ekonomi Jawa Barat mencapai 10 persen.
BACA JUGA:Tagar Bojan Out Menggema, Pelatih Baru Persib Bandung Ditolak Bobotoh?
Khusus untuk Kabupaten Majalengka kontribusinya 1,56 persen hingga pertangahan tahun 2023.
"Karena memiliki potensi yang besar dan sumber ekonomi, Majalengka disiapkan menjadi kota IHK di tahun depan," kata Hestu, kepada radarcirebon.com belum lama ini.
"Sebelumnya, penghitungan inflasi Jawa Barat mencakup tujuh kota IHK, yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Tasikmalaya," jelasnya.
Diakui Hestu, Kabupaten Majalengka merupakan daerah potensial yang memiliki banyak sumber ekonomi.
BACA JUGA:Pedagang Ubi Cilembu Jalur Sumedang Bakal Direlokasi ke Rest Area Tol Cisumdawu
Mulai dari pertanian, perkebunan, industri, dan lainnya. Kawasan ini juga turut dilalui jalur infrastruktur yang mumpuni, seperti adanya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, dan terhubungnya dengan Tol Cisumdawu.
"Ini menjadikan Majelngka sebagai daerah yang seksi dengan potensi besar dan prospek yang bagus sehingga investasi dipastikan akan meningkat," ungkapnya.
Meski dengan memiliki keunggulan tersebut, Hestu menegaskan meski memiliki kondisi alam dan lingkungan daerah yang potensial hal ini tidak akan bermakna jika pemerintah daerah tidak memiliki visi yang tepat.
Justru daerah yang minus bisa memiliki keunggulan jika memiliki kepala daerah yang visioner. Untuk itu pihaknya mendorong pemerintah daerah Kabupaten Majalengka untuk mempersiapkan beragam potensi ke depan dengan visi yang terencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: