900 Lulusan SD Tak Lanjut Sekolah, Setengah SMPN di Kabupaten Cirebon Kurang Siswa

900 Lulusan SD Tak Lanjut Sekolah, Setengah SMPN di Kabupaten Cirebon Kurang Siswa

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Ronianto MPd membeberkan data PPDB SMPN se-Kabupaten Cirebon.-SAMSUL HUDA-RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Sebanyak 18.820 siswa di Kabupaten Cirebon terserap dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMPN tahun ajaran 2023-2024.

Namun, menurut catatan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, jumlah tersebut tak sebanding dengan kuota yang telah disediakan oleh 80 SMPN se-Kabupaten Cirebon, yakni 20.752 siswa.

Dari 80 SMPN sekitar 38 sekolah yang hanya memenuhi kuota 100 persen. Sedangkan sekitar 42 sekolah lainnya tidak memenuhi kuota. Artinya, lebih dari 50 persen sekolah masih Kekurangan siswa.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan, jumlah siswa paling sedikit hasil PPDB tahun ini di SMPN 1 Sedong, dimana kuota yang disediakan sebanyak 64 siswa namun pada PPDB sekarang ini hanya mendapatkan 26 siswa atau sekitar 40,63 persen.

BACA JUGA:Pemprov Jabar Luncurkan Aplikasi Singakota, Begini Fungsinya

Selanjutnya, sekolah yang mengalami kekurangan siswa lainnya juga terjadi di SMPN 2 Babakan, dimana kuota yang disediakan sebanyak 126 siswa namun yang terjaring hanya 56 siswa atau sekitar 44,44 persen.

Sekolah lainnya adalah, SMPN 1 Greged dimana total kuota yang disediakan sebanyak 256 siswa namun hasil PPDB tahun ini hanya 86 siswa atau sekitar 33,59 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto MPd pun tidak menampik adanya kekurangan siswa tersebut.

Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kesadaran dari orang tua.

BACA JUGA:BIJB Kertajati Oktober 2023 Beroperasi, Pemprov Jabar Cari Mitra Strategis dengan Cara Tender

“Data itu belum final, masih sampai akhir Agustus 2023. Karena batas akhir untuk input data pokok pendidikan (Dapodik) itu sampai 31 Agustus, jadi kemungkinan masih akan ada penambahan,” kata Ronianto.

Roni begitu akrab disapanya menyatakan, banyaknya sekolah SMP Negeri (SMPN) yang masih belum memenuhi kuota lantaran jumlah sekolah swasta yang cukup banyak di Kabupaten Cirebon. Jumlah SMP swasta di Kabupaten Cirebon mencapai 132 sekolah.

“Selain itu yang menjadi faktor lain adalah menurunnya tren kelulusan di semua jenjang baik SD maupun SMP,” katanya.

Diungkapkan Roni, dari data yang dimiliki, ada sekitar 81 siswa SD sampai saat ini belum terdaftar di sekolah lanjutan, baik di SMP negeri maupun SMPN swasta. Dan ada 900 siswa yang lulusan SMP tidak melanjutkan sekolah di tahun 2023 ini.

BACA JUGA:Panji Gumilang Tak Hadiri Pemeriksaan Bareskrim Polri Karena Sakit, Murid-murid Al Zaytun Menyalaminya

Untuk 81 siswa yang belum terdaftar ini pihaknya menyarankan untuk SMP swasta bisa memasukkan menjadi anak didik. Sementara, yang 900 siswa datanya sudah diserahkan ke MKKS SMA dan SMK. “Kami meminta pihak sekolah proaktif jemput bola,” ujarnya.

Menurutnya, ada macam-macam faktor bagi mereka yang tidak melanjutkan sekolah diantaranya ekonomi, waktu, kurang pengasuhan dan juga faktor anaknya sendiri.

“Kalau memang sampai dengan batas akhir anak tersebut tidak melanjutkan ke sekolah, maka pihaknya akan memerintahkan bidang Pendidikan Non Formal (PNF) untuk memberikan pembinaan kepada mereka yang tidak melanjutkan sekolah,” ucapnya.

Sampai saat ini, pihaknya terus mendorong SMPN yang ada di Kabupaten Cirebon untuk melakukan inovasi positif baik terhadap pola pengajaran ataupun kegiatan lainya yang positif.

“Dengan pola pengajaran yang baik maka orang tua pun antinya akan memberikan kepercayaan kepada SMPN,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase