Andai 10 Juta Penumpang Pindah, Bandara Kertajati Tetap Rugi, Pemerintah Harus Siap untuk Tombok Tekor

Andai 10 Juta Penumpang Pindah, Bandara Kertajati Tetap Rugi, Pemerintah Harus Siap untuk Tombok Tekor

Pemerintah harus siap rugi sekalipun penumpang Bandara Kertajati telah mencapai 10 juta orang per tahun, karena biaya operasional yang sangat tinggi.-Ist/Kemenhub-radarcirebon.com

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Pemerintah kini tengah mengupayakan pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati di Kabupaten MAJALENGKA.

Namun, diperkirakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati tetap akan merugi dan pemerintah harus siap untuk tombok selama beberapa tahun ke depan.

Pasalnya, Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) hanya memiliki traffic 4 juta penumpang per tahun. Jumlah ini, masih terlalu jauh dari kemampuan layanan bandar udara di Kabupaten Majalengka itu.

"Membangun bandara ini butuh tahapan panjang. Kalau hanya Bandara Husein dipindah ke Kertajati, itu hanya melayani 4 juta penumpang," kata pemerhati penerbangan, Alvin Lie, kepada radarcirebon.com, belum lama ini.

BACA JUGA:Bandara Husein Sastranegara Menolak Mati, Siapkan 9 Rute Penerbangan ATR saat Pesawat Jet Pindah ke Kertajati

Dia menambahkan, andai sampai 10 juta penumpang dilayani Bandara Kertajati, tetap saja PT BIJB (Perseroda) bakal merugi.

Mengingat bandara tersebut memang sangat besar dan operasionalnya tentu perlu biaya yang sangat tinggi.

"Kalau 10 juta saja dipindah ke Kertajati pendapatannya tidak akan cukup membiayai Bandara Kertajati yang besarnya segitu," kata Alvin.

Menurut dia, Bandara Internasional Kertajati dibangun tanpa perencanaan yang memadai. Terutama dari sisi proyeksi penumpang yang akan dilayani.

BACA JUGA:Ada Pemain Persib yang Pernah Dilatih Bojan Hodak, Begini Kesan dan Perasaannya, Oh Ternyata...

Akibatnya, pemerintah harus menanggung kerugiaan dari pengembangan bandara yang tidak dilakukan secara bertahap. 

"Membangun bandara tanpa perancanaan nanti yang akan dilayani seberapa. Pemerintah harus siap merugi bertahun-tahun sambil pasarnya ini tumbuh," tandasnya.

Di sisi lain, pemerintah tetap mengupayakan agar konektivitas ke Bandara Kertajati dapat terbangun sebelum Oktober 2023 atau saat penataan rute dilakukan.

Berbanding terbalik dengan klaim dari pengamat yang menyebut bahwa pemerintah akan terus merugi, Pemprov Jabar justru mengklaim bahwa sudah ada calon investor yang siap masuk untuk mengembangkan bandara ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: