Harus Tahu Nih Guys! India Menuju Pergantian Nama Menjadi Bharat
Bendera negara India atau dalam bahasa sansekerta disebut Bharat.-Harikrishnan Mangayil -Pixabay
NEW DELHI, RADARCIREBON.COM – Merasa sudah menjadi salah satu negara yang paling diperhitungkan dalam percaturan politik global, Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modhi ingin mengubah nama negaranya menjadi Bharat.
Sebab, ada anggapan bahwa nama India saat ini adalah nama yang diperkenalkan oleh Kolonial Inggris dan dianggap sebagai simbol perbudakan.
Dilansir dari laman Times Now via Disway.id, bahwa kemungkinan PM Narendra Modi akan membawa resolusi mengubah nama resmi India ke Bharat selama sidang khusus parlemen pada tanggal 18-22 September mendatang.
Diketahui, kabar penggantian nama ini pertama kali muncul kala undangan makan malam resmi G20 di New Delhi tersebar dan Presiden India mengirimkannya atas nama 'Presiden Bharat' bukan 'Presiden India' pada 9-10 September 2023.
BACA JUGA:Usai Diperiksa KPK Selama 5 Jam, Gus Imin: Saya Bantu Jelaskan Sesuai yang Dilihat dan Didengar
Narendra Modhi mengganti nama India menjadi kata sanskerta kuno, yaitu Bharat yang berasal dari teks-teks Hindu awal yang juga memiliki arti India.
"Rashtrapati Bhawan telah mengirimkan undangan makan malam G20 pada tanggal 9 September 2023 atas nama 'Presiden Bharat', bukan 'Presiden India' yang biasa," tulis laporan Times Now.
Sebenarnya, konstitusi negara tersebut memang merujuk dua nama tersebut. India yang digunakan untuk pernyataan dalam bahasa Inggris dan Bharat yang digunakan dalam bahasa Hindi.
Negara ini juga disebut Hindustan, yang oleh banyak kelompok Hindu sayap kanan disebut sebagai nama resminya.
Nama India berasal berabad-abad yang lalu sehubungan dengan Lembah Indus, yang terletak di bagian barat laut negara itu.
BACA JUGA:Majelis Hakim Vonis Mario Dandy 12 Penjara, Shane Lukas Ajukan Banding
Rencana pergantian nama India menjadi Bharat ini langsung mendapat sambutan pro dan kontra dari Masyarakat dan elit politik di India.
Di antaranya pejabat partai berkuasa India, BJP juga memberi dukungan atas nama baru itu. Termasuk salah satu menteri di kabinet.
"Rupblik Bharat, senang dan bangga bahwa peradaban kita maju dengan berani," kata politisi Bharatiya Janata Party (BJP) Himanta Biswa Sarma.
"Negara kita adalah 'Bharat', hal ini tidak perlu diragukan lagi," kata Menteri Persatuan Rajeev Chandrasekhar.
Sementara itu, dikutip dari NBC, banyak juga yang mengkritik dan mengecam pergantian nama dan menyebutnya "distorsi identitas negara yang sinis dan merugikan diri sendiri".
BACA JUGA:Dear Bobotoh, The Jakmania Tidak Lepas Tanggung Jawab, Berikut Buktinya
"Pemerintah tidak seharusnya menghapusnya," kata Vijender Singh, 28 tahun.
"India adalah nama yang sangat tua," tambahnya menunjuk pemerintah seharusnya fokus ke pekerjaan dan fasilitas warga miskin alih-alih pergantian nama negara.
"Saya berharap pemerintah tidak sebodoh itu dengan sepenuhnya mengabaikan India, yang memiliki nilai merek yang tak terhitung jumlahnya yang dibangun selama berabad-abad," tulis politisi partai oposisi Kongres di X, Shashi Tharoor.
Ditempat terpisah, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menepis kritik dalam sebuah wawancara dengan kantor berita ANI, dengan mengatakan.
“India, itulah Bharat, hal itu tercantum dalam konstitusi. Tolong, saya akan mengundang semua orang untuk membacanya,” katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase