Presiden Jokowi Naik Kereta Cepat Jakarta Bandung: Rasain dulu 350 km per jam seperti apa

Presiden Jokowi Naik Kereta Cepat Jakarta Bandung: Rasain dulu 350 km per jam seperti apa

Keterangan Presiden Jokowi usai mencoba Kereta Cepat Jakarta Bandung.-Setpres RI-radarcirebon.com

BACA JUGA:Gudang SMPN 1 Sumber Kebakaran, Diduga karena Korsleting Listrik dari Kabel Terkelupas

Sebelum berbicara soal tarif, Jokowi mendorong adanya uji coba gratis, sehingga masyarakat bisa mencoba dan merasakan.

Hal tersebut juga berkaitan dengan peralihan penggunaan Kereta Api Argo Parahyangan yang saat ini menjadi tumpuan transportasi masal dari Bandung ke Jakarta.

Menurut Jokowi, sebelum bicara transisi masyarakat harus diajak mencoba dan merasakan terlebih dahulu, baru kemudian menentukan pilihannya.

“Orang kan mesti merasakan dulu, mencoba dulu, baru menentukan sikap. Rasain dulu 350 km per jam seperti apa. Dari Halim ke Padalarang 25 menit. Kalau sampai Tegalluar berapa menit? Itu aja dicoba. Uji coba gratis tetap, biar masyarakat dicoba,” tegasnya.

BACA JUGA:Kekayaan Klub Liga 1 2023/2024, Duit Persib Berapa Banyak?

Ketika ditanya wartawan terkait faktor keamanan, kepala negara menegaskan bahwa kereta cepat ini dibuat oleh negara yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang ini.

Bahkan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), kereta cepat sudah dibangun sepanjang 48 ribu kilometer. Hal itu menjadi bukti keahlian mereka.

“Ini kan sudah dibuat di RRT tidak hanya sekilo dua kilo sudah 48 ribu kilometer. Mereka kan expert di situ. Ini sebetulnya bisa 385 kilometer per jam, tapi untuk kenyamanan dipasang di 350 kilometer,” ungkapnya.

Terkait rencana berikutnya yakni Kereta Cepat Jakarta Surabaya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa sampai dengan saat ini masih dalam tahap studi.

BACA JUGA:NGGAK KAPOK! Selain STY, Bung Towel Juga Kritik Erick Thohir yang Sebut Generasi Emas Sepakbola Indonesia

Oleh karena itu, dirinya belum bisa bicara mengenai hal tersebut. Bahkan penentuan trase atau rute yang dilewati beum ditentukan.

“Kalau yang ke Surabaya masih dalam studi, penentuan trasenya masih kalkulasi. Penentuan seperti itu, harus lewat perhitungan yang detil,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: