Usai Coba KCJB, Jokowi Bicara Kereta Cepat Jakata Surabaya yang Katanya Lewat Kertajati, Begini Katanya

Usai Coba KCJB, Jokowi Bicara Kereta Cepat Jakata Surabaya yang Katanya Lewat Kertajati, Begini Katanya

Presiden Jokowi berfoto dengan lokomotif KCJB, usai mencoba kereta tersebut juga sempat ditanya awak media terkait kelanjutan Kereta Cepat Jakarta Surabaya yang disebut akan melintasi Kertajati.-X/Jokowidodo-radarcirebon.com

BACA JUGA:Lebih Cepat, Menurut Jokowi Halim Padalarang 25 Menit dengan Kereta Cepat: 350 KM Per Jam Tidak Terasa

Oleh karena itu, Presiden Jokowi berharap, masyarakat nantinya bisa memanfaatkan transportasi masal ini.

Sebab, kehadiran kereta cepat adalah untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi, kemacetan dan tentu saja polusi udara.

“Kita harapkan masyarakat bisa menggunakan nanti mulai awal Oktober dan ada perpindahan dari penggunaan mobil pribadi ke kereta cepat, ke LRT, ke MRT, ke Trans Jakarta, sehingga kemacetan di jalan bisa dikurangi, polusi bisa dikurangi,” bebernya.

Kepala negara membeberkan, setiap tahun Indonesia kehilangan Rp 100 triliun karena macet di Jabodetabek dan Bandung.

BACA JUGA:Gudang SMPN 1 Sumber Kebakaran, Diduga karena Korsleting Listrik dari Kabel Terkelupas

Keberadaan kereta cepat tentu menjadi solusi untuk mengurai kemacetan tersebut, sekaligus mendorong masyarakat memanfaatkan transportasi masal.

Berkaitan dengan tarif, presiden tidak bersedia untuk menanggapi. Sebab, untuk tarif yang menentukan manajemen kereta cepat atas konsultasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Ya nanti dilihat, semuanya kan ada kalkulasinya, semuanya ada hitung-hitungannya. Tapi apapun kita ingin mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi masal,” bebernya.

Sebelum berbicara soal tarif, Jokowi mendorong adanya uji coba gratis, sehingga masyarakat bisa mencoba dan merasakan.

BACA JUGA:Kekayaan Klub Liga 1 2023/2024, Duit Persib Berapa Banyak?

Hal tersebut juga berkaitan dengan peralihan penggunaan Kereta Api Argo Parahyangan yang saat ini menjadi tumpuan transportasi masal dari Bandung ke Jakarta.

Menurut Jokowi, sebelum bicara transisi masyarakat harus diajak mencoba dan merasakan terlebih dahulu, baru kemudian menentukan pilihannya.

“Orang kan mesti merasakan dulu, mencoba dulu, baru menentukan sikap. Rasain dulu 350 km per jam seperti apa. Dari Halim ke Padalarang 25 menit. Kalau sampai Tegalluar berapa menit? Itu aja dicoba. Uji coba gratis tetap, biar masyarakat dicoba,” tegasnya.

Ketika ditanya wartawan terkait faktor keamanan, kepala negara menegaskan bahwa kereta cepat ini dibuat oleh negara yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: