Unik, Serba Kawin di Balong Dalem Kuningan, Ada Kawin Cai dan Batu Kawin, Pantas Jika Dikeramatkan

Unik, Serba Kawin di Balong Dalem Kuningan, Ada Kawin Cai dan Batu Kawin, Pantas Jika Dikeramatkan

Tradisi serba kawin salah satunya Kawin Cai di Balong Dalem Kuningan. -Istimewa-radarcirebon.com

BACA JUGA:Wajah Baru Destinasi Wisata Situ Bagendit Garut

Ritual ini selalu diselenggarakan hari Kamis Wage malam Jumat Kliwon pada bulan Rowah. Biasanya jatuh pada bulan September atau Oktober.

Tradisi ini dilaksanakan pada saat musim kemarau, untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi limpahan air untuk mengairi lahan pertanian dan sumber kehidupan lainnya.

Konon, lokasi dilaksanakannya Kawin Cai di sumber mata air Tirtayatra merupakan tempat perkawinan Resi Makandria dari Kerajaan Tirtawulan (Cibulan) dengan Pwah Sanghiyang Sri dari Kerajaan Kainderaan. 

Oleh karena itu prosesi Kawin Cai yaitu dialirkannya air kendi percampuran air Tirtayatra dengan air Cikembulan pun dilakukan di sumber mata air,  yang terdapat dua batu besar bernama Batu Kawin.

BACA JUGA:3 Rekomendasi Sepatu Slip On Anak Sekolah! Keren dan Nyaman

Biasanya di akhir acara tradisi kawin cai, digelar makan bersama seluruh lapisan masyarakat. Baik dari enam desa penerima manfaat mata air Tirtayatra, maupun masyarakat luar.

Makan bersama itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan air yang telah menghidupi masyarakat setempat.

Seperti diketahui, situs Balong Dalem merupakan destinasi wisata alam yang berada di Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Selain menjadi daya tarik wisata, Balong Dalem juga merupakan kawasan yang sangat dikeramatkan oleh masyarakat setempat.

BACA JUGA:Menjelajahi Kota Solo dengan Wisata Murah Meriah

Situs Balong Dalem berasal dari bahasa Sunda, balong yang artinya kolam. Sementara dalem mengacu pada status sosial seseorang.

Banyak yang mengatakan, situs ini berkaitan erat dengan keberadaan Buyut Bayu Sultan atau Matangaji yang datang dari Kesultanan Cirebon. 

Ia menetap dan meninggal dalam menyebarkan agama Islam di Desa Babakanmulya.

Makam Buyut Bayu letaknya di area situs yang tidak jauh dari sebuah mata air. Tidak sedikit juga pengunjung dari luar kota yang berziarah ke makam tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: