Cara Kabupaten Kuningan Jaga Inflasi, Begini Penjelasan Bupati Acep

Cara Kabupaten Kuningan Jaga Inflasi, Begini Penjelasan Bupati Acep

Bupati Kuningan, H Acep Purnama SH MH.-APRIDISTA SITI RAMDHANI-RADAR CIREBON

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Ciayumajakuning harus bisa memaksimalkan potensi daerah masing-masing dalam membangun daerah dari sektor ekonomi.

Melalui Penandatanganan Kerjasama Antar Daerah (KAD) Aglomerasi Ciayumajakuning dalam Capacity Building dan High Level Meeting beberapa waktu lalu, Bupati Kuningan yakin potensi daerah yang digali bersama akan menjadi peluang dalam memajukan daerah dan tidak akan saling memunculkan ego.

Menurutnya, hal ini dilakukan guna kepentingan bersama untuk kemajuan.

Bupati Kuningan, H Acep Purnama SH MH menuturkan aglomerasi yang dilakukan ini adalah akulturasi dari sebuah potensi yang selama ini tergali oleh KPw BI Cirebon.

Melalui kerjasama ini diharapkan dapat mempersatukan daerah kabupaten dan kota untuk saling memanfaatkan potensi yang ada.

Sebelum keluar jauh untuk mendatangkan kebutuhan, maka berdayakanlahh potensi yang ada di wiayah sekitar.

"Kuningan saat ini memiliki pasokan telur, beras, dan daging ayam yang bisa memenuhi kebutuhan wilayah Cirebon, Indramayu, dan Majalengka," tuturnya.

BACA JUGA:Kabar Wiljan Pluim Merapat ke Persib Berseliweran, Manajemen PSM Buka Suara

BACA JUGA:Pernyataan Bojan Hodak Soal Performa Levy Madinda Dipertahankan atau Dilepas, Bobotoh Sepakat?

Dengan memastikan ketersediaan pasokan komditas tentu hal ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam menjaga inflasi.

Upaya Kab Kuningan dalam mengendalikan inflasi bukan hanya itu, pihaknya juga telahh memiliki program Bunda Menyapa (Membangun Desa Menata Sumber Daya Pangan Keluarga).

Program ini berbasis per halaman rumah, bahkan sudah ada yang berhasil dengan menanam cabai.

"Salah satu yang berhasil menanam cabai kini hasil panennya sudah bisa ia jual dan mendapatkan motor, panennya bagus, harga juga bagus," tuturnya.

Lanjutnya, saat ini pihaknya juga sedangn mengatur pemeliharaan masa tanam. Jangan sampai para petani mengalami over produksi atau over populasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: