Sunatan Massal di Tukkarangsuwung, Antara Peringatan Maulid Nabi dan Upaya Lahirkan Genarasi Islam yang Sehat
Petugas medis RSUD Arjawinangun sedang melakukan menyunat seorang anak dalam acara Sunatan Massal di Desa Tukkarangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Kegiatan sosial ini bagian dari rankaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang juga didu-IST-
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Suara tangisan bocah menggema pada Rabu 27 September 2023 pagi di salah satu sudut Desa Tukkarangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Suara tangisan bocah ini seolah saling menyahut satu sama lain, sehingga pecahlah suasana hening pagi itu.
Mengapa ada suara tangisan bocah yang tidak seperti biasanya terjadi? Karena ada 28 anak terdaftar sedang dan akan khitan.
Khitan atau orang lazim menyebutnya sebagai sunatan merupakan salah syariat yang dianjurkan dalam agama Islam.
BACA JUGA:Setidaknya Ada 10 Langkah untuk Tingkatkan Potensi Perdagangan Karbon di Indonesia
Bahkan, jauh sebelum Islam hadir, sunatan sudah dianjurkan oleh Nabi Ibrahim AS yang kemudian diajarkan kepada para pengikutnya.
Secara medis, khitan atau sunatan juga sangat dianjurkan, karena kulup di ujung kemaluan dapat menjadi tempat minyak, sel kulit mati, dan bakteri.
Jika tidak disunat, penis harus dibersihkan lebih lanjut. Jika tidak, maka akan menimbulkan penumpukan daki atau bercak putih kekuningan (smegma) yang berbau tidak sedap dan meningkatkan risiko infeksi.
Dalam sebuah penelitian bahwa khitan atau sunat dapat mengurangi risiko tertular dan menyebarkan infeksi penyakit kelamin sampai sekitar lima puluh persen.
BACA JUGA:Bukan Main, Indra Sjafri Sudah Punya Taktik Jitu untuk Meredam Uzbekistan di Asian Games
Di Bangkok, selama konferensi internasional ke-25 tentang AIDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa khitan atau sunat dapat mengurangi prevalensi HIV (virus penyebab AIDS), sipilis, dan borok pada alat kelamin.
Itulah manfaat sunat, apalagi sunatan yang dilakukan kepada 28 anak ini rangkaian dari kegiatan memperingatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Kamis 28 September 2023.
Makanya, walau harus menangis dan berteriak dengan lantang, sejumlah anak laki-laki yang berusia kisaran 3 sampai dengan 5 tahun ini tampak antusias.
Apalagi saat dokter dan mantri dari RSUD Arjawinangun datang ke lokasi sunatan massal dan sesegera mungkin menyiapkan alat bedah.
Mereka sudah tidak sabar untuk melewati masa paling penting dalam hidupnya untuk menjadi seorang laki-laki sejati.
BACA JUGA:Apa Itu Sistem Perdagangan Karbon? Konon Bisa Jadi Lumbung Cuan bagi Indonesia
Menurut panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Lutfi Yahya bahwa sunatan massal ini merupakan upaya membantu para orang tua yang belum sempat menyunatkan anak laki-lakinya dengan berbagai alasan.
Makanya, di momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini adalah waktu yang tepat untuk membantu satu sama lain.
“Alhamdulillah, kami bisa menggelar sunatan massal. Semoga, bisa bermanfaat dan tahun depan bisa melaksanakan lagi,” katanya.
Sementara, Firdaus Yuninda SH yang ikut mendukung acara tersebut, turut mengapresiasi atas upaya para pemuda dan tokoh di Desa Tuk Karangsuwung untuk menggelar sunatan massal.
BACA JUGA:5 Obat Alami untuk Sakit Gigi, Biasanya Sudah Tersedia di Dapur
“Momentum Maulid Nabi Muhammad SAW sangat baik apabila diisi oleh kegiatan yang bermanfaat dan bisa membantu sesamanya,” imbuh pria yang juga seorang calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Cirebon, dari Partai Golkar daerah pemilihan (dapil) VI.
Pihaknya berharap, tahun depan bisa diselenggarakan lagi dengan konsep yang lebih meriah dan menjangkau ke wilayah lebih luas.
“Mudah-mudahan, tahun depan tidak hanya warga Tukkarangsuwung saja, tapi dari desa lain pun bisa ikut dalam kegiatan yang mulai ini,” pungkasnya.
Pada siang harinya, panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Desa Tukkarangsuwung, menggelar santunan kepada puluhan anak yatim dan piatu.
BACA JUGA:Lahan Kosong di Jl Perjuangan Kebakaran, Diduga karena Cuaca Kering dan Angin Kencang
Kegiatan sosial ini sudah menjadi acara rutin setiap tahunnya dengan semangat kegotongroyongan warga.
Puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Tukkarangsuwung akan berlangsung pada Kamis 28 Oktober 2023 dengan acara pawai ta'aruf keliling desa yang berakhir di Masjid Mbah Ardisela Blok Muara Bengkeng. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase