Mustahil, Pasar Tradisional Bisa Musnah Hanya Gara-gara Hadirnya Online Shop yang Merajalela

Mustahil, Pasar Tradisional Bisa Musnah Hanya Gara-gara Hadirnya Online Shop yang Merajalela

Pasar tradisional kini berhadapan dengan online shop yang praktis.-Istimewa-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Ada pertanyaan menarik soal nasib pasar tradisional. “Apakah pasar bisa musnah dengan hadirnya "online shop" yang merajalela?”

Banyak yang mencoba menjawab pertanyaan ini. Namun pada umumnya mengatakan, mustahil pasar tradisional bisa musnah hanya gara-gara “online shop” yang meraja lela.

Salah satu yang megungkapkan mustahil pasar akan musnah hanya karena “online shop” adalah Satria Pugar Alam, penggiat media sosial. 

Menurut sosok penyuka bahasa asing, linguistik, sastra, fisika, astronomi, F1, MotoGP, musik klasik, anime, komik, dan video game ini, menganggap mustahil.

BACA JUGA:Asap Tebal Akibat Kebakaran TPA Kopi Luhur, 2 Ibu dan 3 Anak-anak Dievakuasi karena Sesak Nafas

“Saya berani jamin mustahil pasar tradisional akan musnah. Meskipun toko online telah merajalela dan sering kali menawarkan harga lebih terjangkau,” ungkapnya.

Gegara online shop, dirinya pun tidak dapat mengklaim bahwa pasar tradisional akan sepenuhnya menghilang. 

Menurutnya, ada beberapa alasan kuat mengapa pasar tradisional masih memiliki relevansi dan penting, terutama di daerah terpencil.

Pertama, ungkapnya, selain dari sekadar harga, pasar tradisional memberikan pengalaman berbelanja yang lebih mendalam dan hubungan sosial yang tak ternilai. 

BACA JUGA:DDS Sangat Percaya Diri Sampai Berani Katakan Hal Ini, Lawan Persita Dia Sangat Berambisi

Di pasar, kita dapat melihat, meraba, dan berbicara langsung dengan penjual. Juga mendapatkan wawasan produk secara langsung, serta berinteraksi dengan komunitas lokal.

“Hal ini sulit untuk ditemukan dalam platform belanja online,” jelasnya.

Kedua, ada kendala aksesibilitas dan konektivitas internet di beberapa daerah terpencil. 

Bagi masyarakat di wilayah-wilayah ini, berbelanja secara daring mungkin bukan pilihan utama. Karena mereka mungkin tidak memiliki akses mudah ke internet. Atau  mungkin tidak memiliki pemahaman teknologi yang cukup. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: