Dulu, Ada Jalur Rel Kereta Api ke Gunung Giwur, untuk Angkut Pasir-Batu dan Saluran Pipa Air dari Cikalahang

Dulu, Ada Jalur Rel Kereta Api ke Gunung Giwur, untuk Angkut Pasir-Batu dan Saluran Pipa Air dari Cikalahang

Jalur Kereta Api Gunung Giwur yang hingga kini masih terlihat beberapa peninggalannya.-Tasripin/Ist-radarcirebon.com

BACA JUGA:Sebelum Jalan Tol, Kuningan Punya Jalan Baru ke Palutungan, Lebar 7 Meter

Jarak antara mata air di Cikahalang dan Stasiun Cirebon Kejaksan itu kurang lebih 22 kilometer. Ternyata jalur pipa itu masih aktif hingga sekarang.

Dari sumber mata airnya di Cikahalang, diperoleh keterangan bahwa air dialirkan melalui pipa dari sebuah kolam. Ukuran kolam tersebut tidak terlalu luas. Hanya sekitar 260 meter persegi. 

Kolam itu merupakan mata aur dari dalam tanah atau artesis. Sejak dibangun pada masa penjajahan Belanda hingga sekarang, mata air itu tidak pernah kering.

Bukan itu saja. Warga yang dilalaui pipa itu masih merawatnya dengan baik. Jika terjadi kebocoran, bisa cepat diketahui dan segera dibenahi.

BACA JUGA:Persib Bandung Merangsek ke 3 Besar Klasemen, Terpaut 4 Poin Saja ke Posisi Puncak

Pemerintah Belanda memang sangat perhatian dengan lingkungan. Pengambilan air dari sumber mata air di lereng gunung itu, dinilai sangat ramah lingkungan. 

Air dari Cikalahang itu pada mulanya diutamakan untuk mencukupi kebutuhan lokomotif uap di Stasiun Cirebon Kejaksan maupun Parujakan milik perusahaan SCS. Namun, lama-lama bisa dinikmati masyarakat umum.

Untuk keperluan untuk lokomotif, perusahaan kereta Belanda itu tidak mau menggunakan air tanah. Sebab, bisa mempercepat penurunan tanah. 

Jika terjadi penurunan tanah, akan mempercepat terjadinya rob atau luapan air pasang dari laut. Semua tahu, jika Cirebon merupakan salah satu kota terbesar pada waktu itu yang terletak di pinggir pantai.

BACA JUGA:Film Dokumenter Jessica Kumala Wongso Ungkap Isi Buku Harian: Mereka Merasa Curiga

Seperti telah diberitakan media ini, pemerintah Hindia Belanda telah membangun jalur kereta api dari Kota Cirebon menuju ke Kadipaten di Majalengka. 

Pembangunan tersebut sebagai bagian dari rencana menghubungkan rel kereta api jalur tengah dari Cirebon menuju ke Bandung,

Selain Cirebon - Bandung, Belanda merencanakan membangun jalur rel kereta api dari Kadipaten menuju Kuningan. Jalur itu direncanakan melintasi Selatan Gunung Ciremai. 

Jalur dari Kadipaten akan melintasi Majalengka, Maja, Talaga dan Cikijing. Setelah itu baru menunuju Kuningan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: