Cirebon Panas Tolop-tolop, Suhu Mencapai 37 Derajat Celcius Ternyata Pemicunya dari Atmosfer

Cirebon Panas Tolop-tolop, Suhu Mencapai 37 Derajat Celcius Ternyata Pemicunya dari Atmosfer

Suhu udara di Cirebon panas menyengat ternyata ada pemicunya. Foto:-Khoerul Anwarudin-Radarcirebon.com

Seperti diketahui, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan garis khatulistiwa masih mengalami musim kemarau.

Sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada Oktober-November ini sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

BACA JUGA:Pesawat di Bandara Kertajati yang Beroperasi 29 Oktober Nanti, 'Maskapai Milenial' Super Air Jet Paling Banyak

BACA JUGA:Simulasi Tenor KUR Bank BRI Oktober 2023 dengan Total Pinjaman Rp25 Juta, Berikut Persyaratannya

Di Cirebon sendiri, awal musim hujan diperkirakan baru akan dimulai pada pertengahan November mendatang.

Awal musim hujan tersebut, mundur dibandingkan dengan awal musim hujan tahun sebelumnya. Kondisi ini, tak lepas dari adanya pengaruh fenomena El Nino yang terjadi di wilayah Indonesia. 

Namun demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi. 

“Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia," katanya. 

Faiz menyebut, kondisi fenomena panas terik ini diprediksikan masih dapat berlangsung dalam periode Oktober.

Mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari, BMKG mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.

Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya. 

Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai angin kencang yang melanda Ciayumajakuning akhir-akhir ini.

Yakni, akibat adanya angin kumbang selama periode musim kemarau hingga Oktober mendatang.

Seperti yang terjadi Minggu (30/9/2023), angin puting beliung yang merusak 11 rumah di 8 lokasi di Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti.

BPBD Kota Cirebon melaporkan, kejadian tersebut membuat 1 keluarga harus mengungsi ke rumah kerabatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: