Waduk Jatigede Surut, Terparah sejak Digenangi 8 Tahun Lalu, Makam Karuhun Sumedang Muncul Lagi

Waduk Jatigede Surut, Terparah sejak Digenangi 8 Tahun Lalu, Makam Karuhun Sumedang Muncul Lagi

Waduk Jatigede Sumedang surut dan membuat perkampungan kembali muncul ke permukaan, termasuk Makam Karuhun Prabu Guru Aji Putih.-Baraya Sumedang-radarcirebon.com

BACA JUGA:Waduk Jatigede Surut, Makam Leluhur Sumedang Prabu Guru Aji Putih Muncul Lagi, Kenapa Ditenggelamkan?

Surutnya Waduk Jatigede memang menjadi berkah untuk warga. Dari keong sawah saja, mereka bisa meraup uang cukup lumayan.

Dalam sehari, Agus mengaku bisa mengumpulkan sampai 100 kg keong sawah yang dijual ke tengkulak Rp 2- 4 ribu per kilogram.

Sebagai informasi, elevasi permukaan air Waduk Jatigede berada di ketinggian 243 MDPL, dimana elevasi normalnya berada pada ketinggian 262 MDPL.

Itu artinya terjadi penyusutan debit air yang cukup signifikan karena musim kemarau.

BACA JUGA:Jelang Pemilu, Kekosongan Komisoner KPU Harus Segera Diisi

Selain itu, volume air Waduk Jatigede yang surut juga membuat Makam Prabu Guru Aji Putih kembali muncul ke permukaan.

Lokasi makam ini, berada di Desa Cipaku yang sudah dimekarkan menjadi Desa Pakualam, Desa Cipaku dan Desa Karangpakuan.

Sejak tenggelam di bawah genangan Waduk Jatigede tahun 2015, Makam Prabu Aji Putih memang pernah beberapa kali muncul ke permukaan.

Namun setelah itu, benar-benar berada di bawah permukaan air sampai dengan sekarang kembali muncul karena waduk surut.

BACA JUGA:Perhatikan, Begini Kata-kata Pelatih Persebaya Tentang Strategi Menghentikan David da Silva

Sementara itu, berdasarkan Jurnal Patanjala Vol 13 Nomor 1 mengenai Sejarah Kerajaan Sumedang Larang yang ditulis oleh Euis Thresnawaty S, dijelaskan bahwa Prabu Guru Aji Putih adalah cicit dari pendiri Kerajaan Sunda Galuh pada tahun 612 Masehi.

Prabu Guru Aji Putih anak dari Aria Bimaraksa dan Dewi Komalasari. Sedangkan Aria Bimaraksa adalah cucu dari Wretikendayun pendiri Kerajaan Sunda Galuh.

Dalam perjalanan hidupnya, Prabu Guru Aji Putih menikah dengan Dewi Nawangwulan atau dikenal juga dengan Ratna Inten.

Dari pernikahan tersebut melahirkan 4 orang putera yakni Prabu Tajimalela, Aji Saka, Haris Darma dan Langlang Buana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: