Pemkot Cirebon Siapkan 11 Kawasan Potensi Wisata, Tangkap Peluang Kemudahan Akses Infrastruktur Nasional

Pemkot Cirebon Siapkan 11 Kawasan Potensi Wisata, Tangkap Peluang Kemudahan Akses Infrastruktur Nasional

DilaUNCHiNg : Wakil Walikota Cirebon memukul kendang sebagai tanda launching kampung seni budaya dan pembukaan festival gamelan.-ANDI AZIS MUHTAROM-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM  - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon melaunching Pencanangan Kampung Wisata Kacirebonan. Ini merupakan salah satu titik awal untuk pengembangan 11 potensi wisata yang bakal dikembangkan guna mewujudkan konsep Cirebon sebagai Kota Wisata Berbasis Sejarah dan Budaya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon Agus Sukmanjaya SSos menjelaskan, pihaknya telah memetakan potensi herritage yang dimiliki Kota Cirebon, untuk menjadi andalan sektor pariwisata di Kota Cirebon.

Seperti diketahui bersama, di Kota Cirebon memiliki 63 warisan cagar budaya, yang terdiri dari 42 objek cagar budaya, serta 20 warisan budaya non benda. Ini juga dilengkapi dengan potensi lainnya seperti kuliner yang tidak diragukan lagi menjadi daya tarik wisatawan seperti Nasi Jamblang, Empal Gentong, Docang, Lengko, dan sebagainya.

“Isu strategis yang kami respons adalah Cirebon sudah ditetapkan sebagai pusat kegiatan kawasan Rebana yang merupakan konsep strategis nasional. Serta prioritas kedua, destinasi kedua di Jabar berbasis budaya dan sejarah,” ungkapnya.

BACA JUGA:Sudah Ada Rencana Pembangunan Jalan Tol Cirebon – Kuningan, Masih Perlu Pembagunan Jalan Baru Lingkar Utara?

BACA JUGA:Tyronne Kembali ke Persib, Usulan Bobotoh Masuk Akal

Untuk itu, telah disiapkan 11 kawasan potensi wisata yang terus dikembangkan. Di antaranya, kampung wisata di empat keraton, Kampung Wisata Arab, Kampung Pecinan, Sport Tourism Kawasan Stadion Bima, Kawasan Tamansari Goa Sunyaragi, kawasan belanja modern Cipto,
Kawasan aerowisata Bandara Penggung, kawasan wisata religi, kawasan kota lama, kawasan terpadu Jalan Siliwangi dari alun-alun hingga pusat perniagaan di Jalan Karanggetas.

“Hari ini launching pencanangan kawasan kampung wisata, mulai kita canangkan bersama Pokdarwis Pangeran Pulasaren. Target kami, dua bulan sudah bisa dikunjungi dan banyak perubahan yang menarik animo wisatawan,” ujarnya.

Konsep pengembangan kawasan kampung wisata keraton ini, seperti diketahui bersama, daya tarik utamanya adalah nilai-nilai sejarah yang ada di dalam keraton. Namun, banyak potensi lain yang bisa menambah daya tarik wisatawan.

Misalnya akan didukung atraksi pertunjukan, terintegrasi dengan akomodasi di pemukiman warga sekitar berkonsep homestay atau guest house yang pengelolaannya dimanage bersama hotel-hotel, akses transportasi, pusat oleh-oleh, serta industri kreatif dari masyarakat sekitarnya.

BACA JUGA:Promo Menarik Tarif Angkutan Antarmoda dari dan ke Bandara Kertajati, Traveling Makin Mudah dan Murah

BACA JUGA:Waduk Darma Bakal Dilintasi Jalan Tol Kuningan? Bupati Kuningan Khawatir

“Tekad kami, kawasan wisata ini tidak setahun dua tahun punah. Justru optimis bisa berdampak multiplayer buat masyarakat sekitar, yang nantinya tidak hanya jadi penonton saja,” tegasnya.

Launching pencanangan kampung wisata seni dan budaya ini, juga dibuka atraksi pertunjukkan Festival Gamelan 2023 yang merupakan kolaborasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Provinsi Jawa Barat
Wakil Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati MAP mengapresiasi konsep wisata ini. Menurutnya, Kota Cirebon harus bisa menangkap peluang seiring dengan perkembangan insfrastruktur dan rencana pengoperasian BIJB Kertajati, sebagai gerbang interaksi dengan dunia internasional.

Menurutnya, Pemerintah Kota Cirebon sepenuhnya akan berkomitmen untuk mendorong pengembangan pariwisata berbasis budaya Kota Cirebon, khususnya penguatan budaya lokal pada generasi muda.

“Sebab, kami meyakini bahwa budaya lokal sejatinya merekam kearifan lokal, khazanah pengetahuan dan kebudayaan, serta kekayaan batin masyarakatnya,” terangnya.

BACA JUGA:Cara Yamaha Buktikan Kualitas Produk, Perpanjang Masa Garansi 5 Tahun & Pamer Dapur Produksi Berstandar Global

BACA JUGA:FEB UGJ Gelar Seminar Nasional dan National Stocklab Competition

Di tengah era gempuran modernisasi hari ini, pihaknya merasa memiliki kepentingan dan kewajiban untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal yang hidup di Cirebon.

Pemkot juga tidak ingin warisan leluhur ini menjadi punah. Sebab, kepunahan kebudayaan sama saja dengan keruntuhan peradaban. (azs/adv)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: