Penyebab Majalengka Kota Terpanas di Indonesia, Ternyata Ada Pengaruh Gunung Ciremai
Kabupaten Majalengka menjadi kota terpanas di Indonesia pada 7 Oktober 2023.-Istimewa-radarcirebon.com
BACA JUGA:Pendaftaran CASN Kemenag Sudah Ditutup, Guru Kelas Jadi Pilihan Favorit Pelamar
Adapun suhu udara tertinggi di Majalengka pada periode September sampai dengan November berkisar antara 36 sampai dengan 40 derajat celcius.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, rekor suhu terpanas sebelumnya terjadi pada 17 dan 30 Oktober 1997 dengan suhu udara tertinggi 39,4 derajat celcius.
Kemudian pada 19, November 2006 tercatat rekor suhu udara tertinggi di Majalengka adalah 39,5 derajat celcius.
Rekor tersebut kembali dipecahkan pada 21, Oktober 2022 dengan suhu udara tertinggi 39,7 derajat celcius.
BACA JUGA:Masih Pemulihan Cedera Hamstring, Marselino Ferdinan Tak Dibawa Shin Tae-yong ke Brunei Darussalam
Menurut keterangan BMKG Kertajati, data tersebut dianalisa dari pengamatan cuaca permukaan oleh Stasiun Meteorologi Kertajati pada tentang waktu 1978 sampai dengan tahun 2022.
Suhu maksimum di Kabupaten Majalengka mencapai titik tertinggi pada rentang waktu Bulan September sampai dengan November dengan kisaran suhu udara 36,8 sampai dengan 40 derajat celcius.
Penyebab peningkatan suhu udara ini, dikarenakan wilayah Cirebon, Kuningan, Indramayu dan Majalengka masih berada di musim kemarau.
Kemudian cuaca cenderung cerah dengan tutupan awan yang sangat minim. Kondisi ini memicu paparan matahari yang tidak memiliki penghalang.
BACA JUGA:Jaga Kebersihan Sangat Penting Guna Mencegah Penyebaran Virus
Faktor lain adalah kelembapan udara cenderung rendah pada siang hari, sehingga menyebabkan kulit terasa kering.
Penyebab lainnya adalah gerak semu matahari di periode September sampai dengan November cenderung mendekat ke equator. Sehingga terjadi pemanasan maksimal dan peningkatan suhu udara di wilayah Indonesia.
Selain itu, peningkatan suhu udara juga dipengaruhi fenomena lokal yakni adanya angin kumbang dari Gunung Ciremai pada Bulan Juli sampai dengan Oktober.
Angin kumbang juga memicu terjadinya kenaikan suhu udara maksimum di wilayah Majalengka, Cirebon dan sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: