Pilwu Zaman Dulu Disebut Uwi-Uwian, Begini Proses Pemilihannya

RADARCIREBON.COM - Pemilihan kuwu (Pilwu) atau pemilihan kepala desa, hanya ditemui di wilayah Cirebon III Cirebon. 

Kuwu adalah sebutan yang lazim digunakan untuk kepala desa di wilayah bekas Kesultanan Cirebon, seperti Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Kuningan. 

Namun, di beberapa tempat di Kabupaten Cirebon istilah kepala desa juga ada yang menggunakan. Jadi, pada dasarnya Kuwu sama saja dengan Kepala Desa. 

Seorang kuwu dipilih melalui mekanisme pemilihannya sama dengan pemilihan kepala Desa.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: KA Argo Semeru Anjlok dan Terguling, Jadwal Kereta Api Terganggu

BACA JUGA:Target Pergerakan Pesawat di Bandara Kertajati 32 Per Hari, Masih Jauh di Bawah Kapasitas

Menurut Filolog Raden Achmad Opan Safari Hasyim, kuwu adalah sebuah gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada Ki Danusela atau Ki Gedeng Alang-Alang sebagai kuwu pertama di Caruban.

“Kuwu pertama di Cirebon adalah Ki Danusela,” tutur Raden Achmad Opan Safari Hasyim, dikutip dari Radar Cirebon.

Pemilihan seorang kuwu atau kepala desa pada zaman itu, disebut uwi-uwian. Pemilihan pun dilakukan tidak sembarangan.

Teknis pemilihan kuwu saat itu, setiap orang yang menyatakan dukungannya kepada calon, harus berdiri di belakangnya. 

BACA JUGA:Sebutan Kuwu Hanya di Wilayah III Cirebon, Ini Sejarahnya

BACA JUGA:Super Air Jet Buka Rute Penerbangan Baru di Bandara Kertajati, Langsung ke 7 Daerah

Setelah semua warga Caruban menyatakan dukungannya, baru dihitung berapa yang memilih berdiri di belakang calon. 

“Saat itu, warga Caruban mayoritas berdiri di belakang Ki Danusela. Makanya, sejak dulu pemilihan kuwu dipilih langsung oleh masyarakat dan demokrasi langsung yang pertama kali diterapkan di Indonesia adalah pemilihan kuwu,” kata Raden Achmad Opan Safari Hasyim.

Sumber: