Rumah Unik Suku Sasak di Perkampungan Tradisional Sasak Ende, Mengandung Banyak Filosofi
Bale Tani, rumah tradisional Desa Sasak Ende Lombok memiliki banyak filosofi. -APRIDISTA SITI RAMDHANI-RADAR CIREBON
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Bale Tani bukan sekedar bangunan sederhana, ini adalah rumah tradisional Suku Sasak di Lombok Tengah.
Dusun Sasak Ende, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah memiliki beragam keunikan adat istiadat.
Kawasan ini telah ditetapkan sebagai Desa Wisata sejak tahun 1998 dan menjadi destinasi wisata unggulan Lombok Tengah.
Saat berkunjung ke sini, akan terlihat banyak rumah tradisional yang bernama Bale Tani. Bale Tani ini ternyata memiliki banyak filosofi.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Ende, Tantowi Surahman menuturkan Bale tani yang berarti rumah tani adalah rumah tradisional Desa Sasak Ende.
BACA JUGA:Tradisi Unik Warga Desa Sasak Ende, Lumuri Lantai dengan Kotoran Kerbau
BACA JUGA:NGERI! Asap Kebakaran di Jl Diponegoro Kota Cirebon Sudah Sampai Jl Perjuangan
Bale Tani ini dibuat karena mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Sasak Ende sejak dahulu adalah petani. Karena memiliki bangunan yang tidak tinggi, saat hendak masuk rumah ini harus menundukkan kepala.
"Menundukan kepala ini sebagai tanda hormat saat hendak akan masuk rumah, secara otomatis jika tidak menunduk akan terbentur karena bangunan yang dibuat rendah," ungkapnya.
Berbeda dengan rumah pada umumnya yang menggunakan genteng sebagai atap. Bale Tani justru mengenakan daun ilalang untuk langit-langit rumah. Ini akan diganti setiap lima tahun sekali.
Untuk pondasi bagian lantai dibuat dengan tanah yang dicampur dengan sekam.
"Filosofi lantai yang terbuat dari tanah yang dicampur dengan sekam ini adalah kita yang berasal dari tanah akan kembali lagi ke tanah," ungkapnya.
BACA JUGA:Kebakaran di Jl Diponegoro Cirebon, Sebuah Mobil Ikut Terbakar
BACA JUGA:Begini Rasanya Terbang Keliling Cirebon Pakai Pesawat Cessna
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: