MERINDING! Kampung di Cirebon Ini Hidup Berdampingan dengan Kuburan, Ternyata Begini Asal Usulnya

MERINDING! Kampung di Cirebon Ini Hidup Berdampingan dengan Kuburan, Ternyata Begini Asal Usulnya

Kisah warga di Kampung RW 09 Katiasa Kota Cirebon yang hidup berdampingan dengan kuburan.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Puluhan rumah warga di RW 09 Katiasa, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, Kota CIREBON, hidup berdampingan dengan kuburan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kemlaten.

Sudah puluhan tahun warga di RW 09 Katiasa khususnya di RT 01 dan RT 02 hidup berdampingan dengan kuburan.

Bahkan banyak kuburan yang menempati pekarangan rumah warga. Lokasinya tepat di depan pintu. Ada juga yang berada di dekat dapur.

Meski pemandangan yang tidak biasa, namun warga di RW 09 Katiasa mengaku sudah biasa dengan kehidupan tersebut sehari-hari.

BACA JUGA:5 Fakta Unik Kratom, 'Narkoba' dari Indonesia yang Laris Manis di Luar Negeri

Ada yang mengaku sering mendapatkan kejadian mistis, tetapi ada juga yang biasa-biasa saja. Malah sudah nyaman tinggal di situ.

Ketua RW 09 Katiasa, Ujang Aka mengungkapkan, di TPU Kemlaten terdapat sekitar 20 rumah warga yang hidup berdampingan dengan kuburan.

Perumahan warga tersebut sudah ada sejak tahun 1970-an. Pada waktu itu, area permakaman belum sampai berhimpitan dengan rumah warga.

“Sebelum ada pemakaman, di area ini sudah ada perumahan warga. Namun karena makam semakin penuh, sehingga makin dekat ke permukiman,” kata Ujang Aka, kepada radarcirebon.com, saat ditemui di kediamannya.

BACA JUGA:Kuwu Petahana Banyak yang Tumbang di Pilwu Cirebon 2023, Hanya 21 Terpilih Lagi

Menurut dia, di RW 09 Katiasa terdapat 4 rukun tetangga yang berdekatan dengan makam. Dari 4 RT tersebut, 2 diantaranya adalah tanah wakaf Abah Al Arzain. Tepatnya di RT 01 dan RT 02. 

Peruntukan tanah wakaf tersebut memang untuk pemakaman. Namun karena dianggap satu hal tertentu, ada warga yang pada akhirnya menempati untuk hunian.

Lama kelamaan, antara permakaman dan permukiman warga nyaris tidak ada batas lagi. Bahkan banyak makam yang menempati pekarangan rumah warga.

Namun warga sebenarnya sudah terbiasa tinggal di dekat kuburan, dan tidak pernah ada masalah selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: