Mengenal lebih dekat Siti Koeraesin, Pejuang Wanita yang Selalu Lolos Karena Mahir Bahasa Belanda

Mengenal lebih dekat Siti Koeraesin, Pejuang Wanita yang Selalu Lolos Karena Mahir Bahasa Belanda

PEJUANG. Siti Khoeraisin salah satu pejuang Wanita yang hingga kini masih tetap bugar di usianya 93 tahun.-Abdullah -radarcirebon

 CIREBON, RADARCIREBON.COM - Masih sedikit orang yang mengetahui di Kota Cirebon ada pejuang kemerdekaan dikalangan perempuan, dan siapa sangka di Kota Cirebon masih ada pejuang kemerdekaan kemerdekaan yang hingga saat ini masih hidup, adalah Siti Koeraisin yang kini sudah menginjak usia 93 tahun.

Kondisinya saat ini masih tetap bugar dan tinggal bersama Eti Milono yang juga putri pertamanya di kediamannya di Jalan Cangkring Tengah, Kelurahan/Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Sabtu (11/11/2023), sore, radar sempat berkunjung ke rumah.

Siti Koeraisin terlihat masih tetap bersemangat dan suaranya masih sangat jelas. Wanita ini memceritakan masa kecilnya di Pekalangan khususnya di Situs Ki Gede Pekalangan.

Siti berkisah, dirinya ikut berjuang sejak usia sekolah. Meskipun tidak bertabrakan dengan penjajah Belanda dan Jepang, namun tugas pokoknya sangat penting sebagai penyuplai logistik bagi pejuang lainnya yang terus melakukan perang gerilya di Gunung Ciremai.

BACA JUGA: Tepok Bulu 2023, Vincent dan Desta Usaha Banget Merayu Duta Sheila on 7

Menurut Siti, dirinya membantu perjuangan melawan Belanda dan Jepang dengan membawa bakul yang didalamnya adalah senjata, Siti ikut membantu perjuangan gerilya di Gununh Ciremai. Sepak terjangnya mengelabui Belanda saat itu cukup berhasil, karena ketika Belanda menghasilkan, Siti selalu berargumen dengan bahasa Belanda, kebetulan dirinya sering bermain di Sekolah Kartini yang menjadi tempat sekolahnya Belanda sehingga sedikit banyak bisa berbahasa Belanda.  

“Saya sebenarnya sudah menduga namun karena saya masih kecil dan bisa berbahasa Belanda, akhirnya kualitas mereka berkurang,” kata Siti sambil berbahasa Belanda yang dulu pernah diucapkan didepan Belanda.

Siti ikut menjadi tengah pelajar juga tanpa restu orang tua, saat itu Siti memilih kabur dari keluarganya hanya demi bisa ikut membantu perjuangan melawan kemerdekaan Belanda, termasuk bersatu membantu membawakan logistik kepada pejuang, dan Untuk bisa membawa logistik bagi Siti saat itu tidak mudah karena harus melewati pemeriksaan Belanda.

Siti mengaku hingga saat ini dirinya paling senang bertemu teman teman petarung karena bisa bernostalgia, termasuk ketika kehadiran media massa bersama Ketua PUAN Kota Cirebon Rinna Suryanti ST. Anak sulung Siti Koerasin, Eti Milono mengaku, dirinya merasa terharu seorang tokoh wanita di Kota Cirebon meluangkan waktu untuk mengunjungi ibunya. 

BACA JUGA: Upah Minimum 2024 Naik, Begini Kepastian dari Menaker Ida Fauziyah, Sudah Ada Aturan Terbaru

Eti menyebut, kunjungan Rinna ini sebagai penghargaan bagikeluarganya bahwa ternyata meski masih muda tetapi Rinna tidak melupakan tokoh pejuang kemerdekaan yang masih eksis di Kota Cirebon.

 “Kami terharu dan kaget, tidak menyangka ada perhatian ke mami saya,” kata Eti Milono.

Eti menjelaskan, awal mula perjuangan ibu adalah ketika kabur dari rumah karena hanya ingin menjadi tentara pelajar untuk membantu memperjuangkan kemerdekaan Belanda.

“Mami sempat kabur dari rumah hanya karena ingin menjadi tentara pelajar,” kata Eti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: