Kasus Perundungan di Babakan Cirebon, Pelaku dan Korban Satu Grup WA 'Ladies Timur'

Kasus Perundungan di Babakan Cirebon, Pelaku dan Korban Satu Grup WA 'Ladies Timur'

Kasus perundungan di Babakan Cirebon sudah ditangani pihak kepolisian. Foto:-Tangkapan layar-

Lebih lanjut Iptu Dwi menjelaskan motif perundungan tersebut. Dia menjelaskan, pelaku sakit hati oleh korban. 

BACA JUGA:Piala Dunia U-17, Pelatih Panama: Rasanya Seperti Neraka

BACA JUGA:Kronologi Perundungan di Babakan, Korban Warga Ciledug

"Motifnya, karena pelaku sakit hati karena dichat di facebook bahwa pelaku wajahnya jerawatan, bruntusan,  dibilang mau dibawa laki-laki untuk diajak melakukan perbuatan tidak terpuji. Sehingga, pelaku marah dan sakit hati," ungkapnya.

Setelah kejadian itu, video yang direkam oleh saksi kemudian dishare ke grup WhatsApp 'Ladies Timur'. Dari grup WA tersebut kemudian bocor ke media sosial sehingga menjadi viral.

Sat Reskrim Polresta Cirebon menindaklanjuti kasus ini. Sebanyak delapan anak perempuan kemudian dimintai keterangannya. Orang tua mereka juga dipanggil ke Mako Polresta Cirebon. 

"Kedua orang tua, pihak Desa, sekolah dan juga KPAID Kabupaten Cirebon diminta untuk hadir disini," kata Dwi.

"Mengingat anak-anak ini masih bersekolah semua di SMP dan SMK. Sehingga orang tua dari korban menginginkan masalah ini itu diselesaikan secara kekeluargaan," imbuhnya.

Dwi menambahkan bahwa pihaknya memfasilitasi penyelesaian kasus tersebut.

"Kami memfasilitasi kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalahnya. Alhamdulillah saat ini anak-anak sudah kami pertemukan dengan orang tuanya, sudah minta maaf ke orang tuanya," lanjutnya.

Dalam pertemuan itu, mereka juga berjanji tidak membuat grup atau pun konten negatif yang dishere ke media sosial.

Masing-masing dari mereka kemudiam dikembalikan ke orang tuanya.

Di tempat yang sama, Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, Hj Fifi Sofiah mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.

Pasalnya, yang melakukan perundungan dan jadi korban adalah kaum perempuan. Ditambah lagi, mereka membentuk suatu grup.

"Biasanya kan laki-laki. Tapi sekarang perempuan. Fenomena ini cukup memprihatinkan, kami KPAID sangat prihatin," kata Fifi kepada awak media di Mako Polresta Cirebon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: