Berlaga di World Muayhtai Championship di Singapura, Arsy Bawa Pulang Medali Emas
Arsy Ahmad Holiosri bersama Pelatih Muaythai Nasional Indonesia sekaligus Pelatih Muaythai Kota Cirebon, Rafo Fender Latupeirissa dan Perwakilan Wasit Juri dari Indonesia Januardi Nababan berfoto sebelum bertanding dalam World Muaythai Championship di Sin-Dokumen Pribadi -
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Tak berhenti mengharumkan nama Indonesia, atlet Muaythai perwakilan Indonesia, Arsy Ahmad Holiosri (22) kembali berhasil memenangkan pertandingan dunia.
Arsy berhasil mengalahkan atlet asal China, Li Linze dalam World Muaythai Championship di Singapura pada 18-20 November lalu.
Arsy menuturkan tidak pernah menyangka dapat memenangkan pertandingan ini hanya dalam satu round.
Seharusnya, pertandingan ini bisa dilaksanakan dalam lima round. Namun, tak disangka ia dimudahkan dalam pertandingan ini.
BACA JUGA:Terus Berinovasi, Kini Pembaca Radar Cirebon Bisa Baca Koran Secara Digital
"Ketika dapat momentum untuk mengakhiri pertandingan dengan KO, saya langsung mengincarnya, namun sayang sebelum mendapatkan itu, bel ronde 1 berbunyi," jelasnya.
Tak di sangka, setelah itu justru lawan dinyatakan TKO (technical knockout) karena tidak sanggup untuk melanjutkan pertandingan.
Hasil yang diraih ini sejalan dengan Game Plan yang ia dan pelatih siapkan untuk pertandingan ini.
"Hasil dari pertandingan ini sangat memotivasi saya untuk menjaga performa dan terus konsisten dalam berlatih, dan tentu saja semakin haus untuk lanjut ke tahap selanjutnya," terangnya.
BACA JUGA:Pelaku Pembakar Rumah dan KDRT di Gegesik, Terkenal Preman Kampung
Sementara itu, Pelatih Muaythai Nasional Indonesia sekaligus Pelatih Muaythai Kota Cirebon, Rafo Fender Latupeirissa mengungkapkan sebelumnya dalam training center Arsy dipersipkan dalam pertandingan 5 ronde.
Mengetahui akan melawan atlet dari China yang terkenal dengan olahraga wushu, Rafo pun mematangkan teknik clenching yang dikuasi Arsy.
Hal ini dipersiapkan karena wushu lebih terkenal dengan gerakan bertanding jarak jauh sedangkan clenching merupakan teknik mematikan jarak dekat.
"Sejak ronde pertama lawan bertubi-tubi mendapatkan teknik clenching yang sempurna dari Arsy dan cidera, sehingga ia tidak bisa melanjutkan pertandingan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase