Pemekaran Cirebon Timur: Rapim DRPD Batal, Jimus Menyinggung Kata-kata 'Tidak Jelas'

Pemekaran Cirebon Timur: Rapim DRPD Batal, Jimus Menyinggung Kata-kata 'Tidak Jelas'

H Mustofa, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Cirebon, menyampaikan rapim soal Cirebon Timur batal dilaksanakan.-Samsul Huda-Radar Cirebon

Yaitu, mulai pukul 09.00 pagi. Nyatanya, saat dikantor DPRD, rapim tak kunjung digelar. 

“Saya gak sendiri. Di situ juga saya melihat Ketua Fraksi PKB H Darusa dan juga Opang -sapaan akrab Sofwan dari Fraksi Gerindra. Termasuk bertemu salah satu pimpinan H Subhan. Namun sampai pukul 14.00 siang tidak ada kejelasan. Keliatannya sih diundur. Entah sampai kapan waktunya," kata politikus empat periode itu. 

BACA JUGA:Akhirnya, Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata 4-5 Hari

BACA JUGA:Kapal Perang TNI AL Siap Bantu KPU Distribusikan Logistik Pemilu 2024

Jimus mengaku tidak mengetahui alasan tepatnya rapim diundur. Karenanya, ia tidak bisa berkomentar banyak terkait agenda rapat tersebut.

Pun saat disinggung soal rencana FCTM yang akan mengepung gedung DPRD, ia memilih tak berbicara banyak.

“Kalau demo gruduk DPRD itu sih hak dari FCTM untuk menanyakan kepada pimpinan perihal CDOB. Saya tidak tahu banyak soal itu," ungkapnya. 

“Yang jelas saya dari Fraksi PDIP sudah datang menghadiri undangan. Apalagi terkait DOB itu sudah ada surat dari bupati, ditambah isu yang belakangan ini muncul di permukaan," sambungnya. 

Berdasarkan informasi, kata Jimus, tidak digelarnya rapim karena yang mengundang justru sedang keluar daerah. “Rapat kalau sudah melibatkan pimpinan selalu nggak jelas," terang Jimus. 

Sementara itu, Ketua Fraksi PKB H Darusa SH mengaku tak mengetahui secara detail terkait rapat koordinasi pimpinan DPRD dan pimpinan fraksi.

Sebab, ia mendapat informasi rapat pimpinan dengan undangan mendadak itu didapat dari staf fraksi. 

Bahkan, setibanya di kantor sempat bertemu dengan Ketua Fraksi Golkar, Anton Maulana dan Mahmud Jawa dari Fraksi Demokrat.

“Dapat informasi itu, saya langsung berangkat ke kantor. Setibanya di kantor benturan dengan rapat komisi. Jadi, saya rapat komisi dulu," imbuhnya. 

Namun ada yang aneh, kata Darusa, rapim itu tak ada kabarnya hingga lepas duhur. Karena tak ada kabar, ia pun bersama Komisi I memilih kunjungan kerja di dalam daerah.

“Saya tunggu tuh dari jam 09.00 pagi sampai jam 12.30 siang gak ada kabar. Jadi saya tinggal untuk agenda kunjungan kerja di dalam daerah," tukasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: