Astagfirullah! Oknum Guru Ngaji Diduga Lakukan Tindak Asusila Terhadap Anak Didiknya, Korban Capai Belasan

Astagfirullah! Oknum Guru Ngaji Diduga Lakukan Tindak Asusila Terhadap Anak Didiknya, Korban Capai Belasan

Ilustrasi tindak asusila anak dibawah umur.-pixabay-

PURWAKARTA, RADARCIREBON.COM – Dugaan tindak asusila di lingkungan lembaga pendidikan agama non-formal kembali terjadi di wilayah Jawa Barat.

Tindakan asusila ini terjadi di Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Diduga, salah seorang oknum guru mengaji berinisial OS melakukan tindak asusila terhadap belasan anak didiknya di tempat dia mengajar.

Tindakan asusila yang dilakukan OS terbongkar setelah salah seorang korban mengadu kepada orang tuanya.

BACA JUGA:Dua Orang Jurnalis TVRI Ditunjuk Menjadi Moderator dalam Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 Tahap Pertama

BACA JUGA:Heboh Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Pihak Desa dan KUA Merasa Dibohongi

Sontak, warga yang mendengar adanya kasus asusila itu tersulut amarahnya. Beberapa warga kerabat korban, mendatangi lembaga pendidikan agama non-formal tersebut guna mencari keberadaan pelaku, Sabtu 9 Desember 2023.

Mengetahui dirinya akan menjadi sasaran amuk warga, OS pun melarikan diri. Sementara, polisi yang tiba di lokasi berupaya menenangkan warga yang geram dengan perilaku tidak terpuji OS.

Salah seorang kerabat korban, Cucu mengatakan jika warga kesal dengan perilaku yang melanggar norma agama dan kesusilaan dengan modus pura-pura minta dipijat.

Cucu menyebutkan, aksi tak terpuji OS sudah dilakukan sejak bertahun-tahun, tepatnya ketika para korban duduk di bangku kelas 4 SD hingga sekarang.

BACA JUGA:Pidato Anies Baswedan di Cirebon: Kita Ingin Perubahan

BACA JUGA:Pengungsi Rohingya Datangi Indonesia, Begini Keterangan UNHCR

“Para korban merupakan santri yang mengaji di pondok pesantren ini. Awalnya para korban disuruh memijat oknum ustaz tersebut kemudian dari sanalah peristiwa pencabulan terjadi. Saya merasa geram dan prihatin dengan adanya peristiwa ini,” kata Cucu dilansir dari pasundanekspres.com, Sabtu 9 Desember 2023.

Cucu juga menyebutkan, hingga saat ini ada 15 orang korban atas kebiadaban OS.

“Korban ada sekitar 15 orang. Peristiwa ini terjadi sejak para korban duduk di bangku SD hingga SMP. Di pesantren ini santrinya cukup banyak. Pelakunya melarikan diri,” ujar Cucu.

Sementara, Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain menjelaskan, saat ini pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan pencabulan oleh oknum guru ngaji di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta.

BACA JUGA:Kampanye di Kota Cirebon, Anies Baswedan Dapat Doa Dari Sultan Kasepuhan PRA Luqman Zulkaedin

“Kasus dugaan pencabulan anak ini dilaporkan, pada Sabtu, 9 Desember 2023 setelah salah satu korban bercerita kepada orangtuanya,” kata Edwar kepada wartawan.

Berdasarkan keterangan korban, pelaku yang merupakan guru ngaji di wilayah tersebut melakukan perbuatan itu sejak 2019 sampai dengan Maret 2023.

Edwar menambahkan, saat ini pihaknya tengah memburu pelaku berinisial OS yang melarikan diri saat warga mendatangi rumahnya.

“Sedang dalam penyelidikan, kami masih mencari keberadaan pelaku. Jadi peristiwa ini terjadi bukan di sebuah ponpes, melainkan rumah pelaku yang dijadikan tempat belajar mengaji di desa itu. Pelaku sedang dalam pengejaran anggota kami,” ujar Edwar.

BACA JUGA:9 Orang Terjebak di Lift Klinik Kecantikan di Cirebon, Berhasil Dievakuasi Petugas Damkar

Kapolres mengatakan, saat ini ada empat orang korban yang melapor, tapi kemungkinan masih ada korban lain.

“Baru ada empat korban yang melapor ke Polres Purwakarta dan kemungkinan korbannya akan bertambah. Rata-rata korban merupakan anak di bawah umur,” ucap Edwar.

Selain memburu terduga pelaku, lanjut dia, pihaknya juga saat ini masih mengumpulkan kesaksian korban dan bukti kasus dugaan kekerasan seksual tersebut.

“Saat ini anggota kami sedang meminta keterangan saksi dan para korban. Posko pengaduan pun telah dibuka,” punkas Edwar. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase