Cak Imin Ingin Bansos Ditingkatkan, Gibran Lanjutkan Hilirisasi, Mahfud: Berantas Korupsi di Sektor Ekonomi

Cak Imin Ingin Bansos Ditingkatkan, Gibran Lanjutkan Hilirisasi, Mahfud: Berantas Korupsi di Sektor Ekonomi

Debat Cawapres kedua menuju pemilu 2024.-Gerd Altmann-Pixabay

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Debat kedua calon wakil presiden (Cawapres) sudah dimulai sejak pukul 19.00 WIB tadi.

Mengawali debat, masing-masing cawapres menyampaikan visi dan misinya dihadapan hadirin dan panelis yang hadir di JCC, Jakarta, Jumat 22 Desember 2023.

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyampaikan akan melanjutkan program bantuan sosial untuk masyarakat Indonesia.

"Bantuan sosial harus ditingkatkan, dan kita ingin bansos plus yang semakin membawa rakyat agar memiliki daya beli," katanya.

BACA JUGA:Edukasi Safety Riding AHM, Matangkan Peran Perempuan dalam Keselamatan di Jalan

Dalam aspek Penciptaan Lapangan Kerja Berkualitas, Muhaimin mengatakan akan berupaya mendorong ketersediaan lapangan kerja dengan sejumlah kebijakan seperti menaikkan batas Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara rasional untuk mendorong industri komponen lokal dalam membuka lapangan kerja berkualitas melalui pelibatan dunia usaha.

Serta menegakkan peraturan ketenagakerjaan untuk menata peran Tenaga Kerja Asing (TKA) termasuk memberantas TKA ilegal.

Sementara, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan visi dan misinya mengenai ekonomi di arena debat cawapres.

Dia menyatakan akan melanjutkan hilirisasi, usaha yang sudah diupayakan ayahandanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode ini.

BACA JUGA:Besok, Prabowo Subianto Direncanakan Resmikan Relawan Kopi Pagi Cirebon Raya, Nih Lokasinya

"Teman-teman sesama anak muda, lalu apa agenda ke depan Kita akan lanjutkan hilirisasi," kata Gibran.

Dia juga menyatakan Indonesia harus keluar dari middle income trap. Hilirasasi dijalankan tak hanya untuk sektor ekstraktif saja.

"Kita akan lanjutkan hilirasasi. Bukan hanya hilirisasi tambang saja, tapi juga hilirisasi pertanian, hilirisasi perikanan, hilirisasi digital, dan lain-lain," kata Gibran.

Dia ingin menggenjot ekonomi kreatif dan UMKM. Indonesia punya 64 juta UMKM yang menyumbang 61 persen PDB nasional.

Dia yakin bila hilirisasi dan ekonomi kreatif berkembang, akan ada 19 juta lapangan pekerjaan terbuka.

BACA JUGA:Sekarang Debat Kedua Cawapres Menuju Pemilu 2024 Dimulai, Berikut Link Streaming-nya

"Hilirisasi digital akan kami genjot. Kita akan siapkan anak-anak muda yang ahli artificial intelligence, anak-anak muda yang ahli block chain, anak-anak muda yang ahli robotik, anak-anak muda yang ahli perbankan syariah, anak-anak muda yang ahli crypto," kata dia.

Sedangkan, Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md menyampaikan visi-misinya tentang ekonomi. Mahfud mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak bisa mencapai 7 persen karena banyak korupsi.

Awalnya, Mahfud bercerita bahwa banyak yang bertanya tentang target pertumbuhan ekonomi 7 persen. Mahfud mengatakan bahwa target itu memang belum pernah tercapai di era reformasi.

"Ada yang bertanya kepada kami mungkin tidak Anda menargetkan mendapatkan pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen dalam satu tahun.”

BACA JUGA:Sinergitas Rutan-Polrestabes Bandung, Berhasil Ungkap Peredaran Narkoba Seberat 7 Kg

“Karena dalam sejarah reformasi tidak pernah sampai tumbuh sebanyak 7 persen. Dulu itu dicapai pada tahun 1998-1991 di era Orde Baru," kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan bahwa ia menanyakan ini ke para ahli. Para ahli menjawab bahwa Indonesia adalah negara kaya.

"Lalu pertanyaan itu saya sampaikan kepada beberapa orang ahli. Lalu mereka mengatakan 'Hanya karena kebodohan kita kita ini tidak bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen, karena kita ini kaya raya, dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang hebat,” katanya.

Mahfud mengatakan, masalahnya adalah banyak korupsi di sektor pertumbuhan ekonomi.

"Masalahnya apa? Masalahnya banyak korupsi dan inefisiensi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi yaitu di sektor konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor dan investasi," jelasnya.

Menurut Mahfud, inilah masalah utama mengapa pertumbuhan ekonomi tidak bisa tinggi. "Jadi dengan demikian karena banyak korupsi," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase