Saat Adipati Kuningan Memotong Jari Utusan Kerajaan Galuh, Sunan Gunung Jati Gusar Langsung Siapkan Pasukan
Ilustrasi Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. -Ist-Radarcirebon.com
Perselisihan ini jadi berkepanjangan. Perang Kesultanan Cirebon dengan Kerajaan Galuh tak dapat dihindarkan. Menimbulkan banyak korban dari kedua belah pihak.
Sejumlah pertempuran pun terjadi melibatkan tokoh-tokoh penting dari Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Galuh.
Tokoh-tokoh penting dari Kesultanan Cirebon yang dikisahkan dalam perang melawan Galuh antara lain adalah Dipati Ewangga, Nyi Mas Gandasari sampai Syekh Magelung Sakti.
Sementara itu, dari Kerajaan Galuh ada tokoh-tokoh sakti seperti Arya Kiban, Arya Salingsingan dan Demang Dipasara.
Setelah ditaklukan, beberapa tokoh penting dari Galuh memilih untuk tinggal di Cirebon dan mempelajari agama Islam.
Pada akhirnya, Kesultanan Cirebon memenangkan perang, wilayahnya terus berkembang sehingga menjadi salah satu kerajaan bercorak Islam terbesar di Jawa.
Sementara itu, kekuasan Galuh lambat laun mulai luntur. Syiar Islam di Tatar Sunda pun semakin meluas dan diterima oleh masyarakat.
Kisah mengenai perang Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Galuh ini sangat popluer di masyarakat dari masa ke masa.
Sebuah perang dahsyat yang dinilai sebagai tonggak berdirinya Kesultanan Cirebon yang mandiri dan bebas dari jajahan kerajaan lain.
Banyak versi yang berkembang di masyarakat mengenai kisah pertempuan antara Cirebon dan Galuh.
Beberapa di antaranya ditemukan dalam catatan naskah-naskah kuno terkait sejarah dan babad Cirebon.
Namun demikian, masih cukup banyak yang belum tercatat namun terus berkembang di masyarakat sebagai kisah tutur tinular dari generasi ke generasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: