Rumah Wawan Roboh Tersambar Petir hingga Rata Tanah, Tidak Ada Korban Jiwa

Rumah Wawan Roboh Tersambar Petir hingga Rata Tanah, Tidak Ada Korban Jiwa

RATA TANAH: Rumah milik keluarga Wawan (39) di Desa Susukan, Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan, roboh hingga rata dengan tanah akibat sambaran petir. -ist-Radarkuningan.com

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM  - Rumah milik keluarga Wawan (39) di Desa Susukan, Kecamatan Cipicung, Kabupaten KUNINGAN, roboh hingga rata dengan tanah akibat sambaran petir. Saat kejadian tersebut, beruntung penghuninya tidak sedang di dalam rumah.

Sebab pemilik rumah yakni Wawan bekerja, dan istri beserta lima anak berada di rumah sang mertua yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi.

Rumah panggung di atas kolam yang masih dalam proses pembangunan tersebut ambruk setelah petir menyambar bagian tiang penyangga rumah.

Kondisi rumah yang kosong menyelamatkan penghuninya dari kejadian tragis ini. Uha Wijaya (63), orang tua Wawan, menceritakan bahwa suara sambaran petir sangat keras hingga membuatnya terlompat dari tempat duduknya.

BACA JUGA:Harlah Ke-78 Muslimat NU, Pagi-pagi Presiden Jokowi Disambut Ratusan Ribu Emak-emak Berkostum Serba Hijau

Kerasnya sambaran petir tidak langsung merobohkan rumah tersebut. Namun baru setelah satu jam, salah satu cucunya mendeteksi tanda-tanda kejadian lebih lanjut.

"Kejadian itu sore, salah satu cucu saya masuk untuk menyalakan lampu tapi dia kaget mendengar suara berderak di dalam rumah. Dia langsung mengurungkan niat menyalakan lampu dan bergegas keluar kembali mengabarkan kondisi rumahnya seperti mau roboh," tutur Uha.

Tak lama, Uha dan keluarga dikejutkan dengan suara keras dari luar rumah. Mereka melihat rumah panggung Wawan telah ambruk hingga rata dengan tanah, terkubur oleh bangunan dan perabotannya.

Kaur Ekbang Desa Susukan Heru Wiyandanu, menyampaikan bahwa pemerintah desa dan warga langsung merespons kejadian ini dengan melakukan gotong royong untuk membersihkan material bangunan yang roboh.

BACA JUGA:Pj Walikota Ingatkan TPS Rawan Banjir

"Saat kejadian kami langsung datang ke lokasi, dan warga juga banyak berkumpul untuk membantu. Namun karena terkendala hujan, terpaksa pembersihan baru dilakukan Kamis pagi (18/1)," ungkap Heru.

Kerugian materil akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp120 juta. Selain itu, rumah keluarga Ewo juga terkena dampak petir, merusak meteran listrik, televisi 42 inci, dan antenanya. Pemerintah desa bersama warga dan anggota Babinsa terus bergotong royong melakukan pembersihan dan penanganan darurat.

BPBD Kabupaten Kuningan juga telah turun tangan untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan logistik makanan kepada keluarga yang terdampak.

"Iya kejadian itu pada Rabu (17/1) sekitar pukul 16.30 WIB. Kami sudah menurunkan tim assessment untuk melakukan pendataan dan penanganan kedaruratan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana dalam keterangan persnya, kemarin (19/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: