SLANK Nyanyi Orkes Sakit Hati Bareng Megawati saat Kampanye Ganjar-Mahfud, Nyindir Jokowi?

"Kebebasan yang kamu dapatkan / Bukan jadi kamu boleh sembarangan / Kamu sudah berjanji / Jangan ingkari janji / Mending jangan berjanji," imbuh sang vokalis lagi.

Sepertinya pemilihan lagu Orkes Sakit Hati milik SLANK tersebut bukan kebetulan. Sudah direncanakan. Apa tujuannya?

Aktivis perempuan Nong Darol Mahmada mengatakan, lirik lagu Orkes Sakit Hati yang khas SLANK itu memang sangat cocok dengan situasi saat ini.

BACA JUGA:Petugas Gabungan dan Polres Cirebon Kota Amankan Kelompok Remaja, Diduga Hendak Tawuran Konten

Oleh karena itu, menurut Nong Darol Mahmada, pemilihan lagu tersebut memang sudah direncanakan. Yakni, untuk menyindir lawan politik Ganjar-Mahfud. Termasuk Jokowi?

"Di kampanye akbar tadi di Bandung, SLANK menyanyikan lagu ini sambil mengajak bu Mega menari," tulis Nong Darol di akun X (dulu Twitter) miliknya.

"Aku menafsirkannya ini semacam sindiran dari SLANK buat penguasa sekarang yang kita dukung dan dipilih 2 kali. Tapi setelah merasa besar dan berkuasa, eh malah berkhianat dan mengingkari janji dengan menunjuk anaknya sendiri," tuturnya lagi. 

"Pukulan yang sangat dahsat untuk pendukungnya, terkhusus Ibu Mega yg memperlakukannya sebagai 'anak'. Membesarkannya menjadi pemimpin 2 periode. Untuk move on, Ibu Mega jogetin aja bareng SLANK????" imbuh salah satu pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) ini.

Tidak hanya itu, Nong Darol Mahmada juga mengatakan, bahwa lagu Orkes Sakit Hati juga bisa dijadikan pelajaran bagi Ganjar-Mahfud.

Jika dicermati, lirik lagunya memang sarat dengan kritikan. Maka, pelajaran yang bisa dipetik dari lagu itu oleh Ganjar-Mahfud, menurut sang aktivis, pemimpin dilarang ingkar janji. 

"Kesetian, komitmen, prinsip yang dilandasi konstitusi dan kepentingan rakyat itu yang harus dipegang ketika menjadi pemimpin," tambah Nong Darol dalam tulisannya. (*) 

Artikel ini telah ditayangkan Harian Disway dengan judul: SLANK Bawakan Orkes Sakit Hati dalam Kampanye Ganjar-Mahfud, Megawati Move On?

Sumber: