Cara Menjaga Kesehatan Mental dengan Gaya Hidup Slow Living, Simak Penjelasan Ahlinya
Psikolog Klinis Sociamedic Clinic Cirebon, Sofia Halida Fatma MPsi-DOK PRIBADI-RADAR CIREBON
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Dalam beberapa waktu terakhir hustle culture kerap dianut oleh generasi Z bahkan milenial untuk mencapai kesuksesan.
Dimana mereka benar-benar mendedikasikan hidup untuk pekerjaan dan bekerja sekeras-kerasnya hingga menempatkan pekerjaan di atas segala-galanya.
Meski ini bagus untuk mempercepat kesuksesaan yang ingin diraih seseorang, namun kehidupan yang penuh hiruk pikuk dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.
Gaya hidup slow living menjadi solusi tepat untuk menjaga kesehatan mental dengan tetap produktif untuk mencapai kesuksesan.
BACA JUGA:Hukuman untuk Kepala Desa dan Perangkat Desa yang Terlibat Politik Praktis, Termasuk BPD
Psikolog Klinis Sociamedic Clinic Cirebon, Sofia Halida Fatma MPsi menuturkan gaya hidup slow living bisa menjadi pilihan untuk menyeimbangkan pekerjaan sehari-hari.
Namun, perlu diketahui konsep gyaa hidup ini bukan sekadar santai menjalani hidup dengan banyak bersantai dan beristirahat.
"Tidak perlu terburu-buru tapi bukan berarti malas-malasan," jelasnya.
Dalam menerapkan gaya hidup slow living, aktivitas dilakukan secara mindfullness dimana mereka sadar betul dalam menjalani setiap aktivitas.
BACA JUGA:Bejat, Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Depok Menggagahi Korban Sebelum Meninggal
BACA JUGA:Ratusan APK Calon Legislatif Ditertibkan di Jalur Pantura hingga Kedawung Cirebon
Mereka paham apa yang sedang dilakukan, apa niat dalam melakukan aktivitas tersebut, dan bagaimana proses mengerjakan hal itu. Sehingga merkea hadir secara utuh dalam setiap melakukan kegiatan atau aktivitas.
"Pekerjaan jadi efisien dan lebih berkualitas," ujarnya.
Orang-orang yang tidak menerapkan slow living, terjadang memiliki aktivitas yang tinggi. Mereka terbiasa memiliki target pencapaian yang banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: