Pangeran Mas Zainul Arifin Sultan Cirebon Menantu Joko Tingkir, Bawa Cirebon ke Puncak Kejayaan

Pangeran Mas Zainul Arifin Sultan Cirebon Menantu Joko Tingkir, Bawa Cirebon ke Puncak Kejayaan

Keraton Kasepuhan Cirebon. Foto:-Dok. Radar Cirebon-

Nah, setelah Fatahillah wafat, Pangeran Mas Zainul Arifin naik tahta dan bergelar Panembahan Ratu.

Glampok Raras, putri Joko Tingkir, adalah istri Panembahan Ratu yang dikemudian hari dijadikan permaisuri di Cirebon.

Dikisahkan, sebelum dinobatkan sebagai Sultan Cirebon, Pangeran Mas Zainul Arifin sempat menetap di Pajang. Kisah cinta Zainul Arifin dan Glampok Raras diduga berawal dari sana. 

Meski demikian, perjodohan antara pewaris tahta Kesultanan Cirebon dengan putri dari Sultan Pajang pertama diwarnai unsur politik.

Pernikahan keduanya dinilai memiliki tujuan politik untuk memperat ikatan antara Kesultanan Cirebon di wilayah Barat Pulau Jawa dan Pajang di sebelah timur.

Nyatanya, Putri Glampok Raras bukan istri pertama Panembahan Ratu. Namun Putri dari Pajang itu dijadikan permaisuri di Cirebon.

Dari pernikahan dengan Putri Glampok Raras, Panembahan Ratu dikaruniai 5 orang anak. 

Mereka adalah Pangeran Sedang Blimbing, Pengeran Arya Kidul, Pangeran Wiranagara, Ratu Emas Ranamenggala dan Pangeran Carbon. 

Pada masa pemerintahan Panembahan Ratu didampingi Permaisuri Putri Glampok Raras, Kesultanan Cirebon berhasil mencapai puncak kejayaan.

Pada masa itu, Cirebon menjadi pusat perekonomian di pesisir utara Jawa. Pelabuhan Cirebon ramai oleh aktivitas perdagangan.

Panembahan Ratu wafat setelah memerintah selama 79 tahun, Panembahan Ratu wafat. Kesultanan Cirebon diwariskan kepada cucunya yakni Pangeran Putra. 

Pangeran Putra yang bergelar Panembahan Ratu II kemudian dikenal juga sebagai Panembahan Girilaya karena dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Mataram di Girilaya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: