Bupati Imron: MKJP Merupakan Upaya Pengendalian Penduduk di Kabupaten Cirebon
Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengapa ibu-ibu yang mengikuti pelayanan KB di Puskesmas Plumbon, Rabu 21 Februari 2024.-Diskominfo Kabupaten Cirebon-
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Bupati Cirebon Drs H Imron MAg menghadiri bakti sosial pelayanan KB yang mengggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Kehadiran Bupati Imron dalam kegiatan tersebut atas undangan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon .
Kegiatan bhakti sosial pelayanan KB yang dihadiri oleh Bupati Imron ini berlangsung di Puskesmas Plumbon, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Rabu 21 Februari 2024.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Tempat 'Nongki' di Kota Cirebon; Nomor 1 Introvert Friendly Banget!
BACA JUGA:Jalan Bandung-Garut Macet Pasca Kawasan Rancaekek Diterjang Angin Puting Beliung
BACA JUGA:Temuan Petugas Saat Monitoring Stok Beras di Ritel-ritel Kosong, Harga Beras di Pasar Mendadak Turun
Menurut Bupati Imron MKJP merupakan kontrasepsi yang paling efektif untuk mengendalikan kehamilan dan kelahiran.
Oleh sebab itu, lanjut Bupati Imron, MKJP merupakan bagian dari upaya pengendalian penduduk di Kabupaten Cirebon.
Jumlah warga yang mendapatkan bantuan tersebut, yakni 245 perempuan dan empat orang laki-laki.
“Kontrasepsi yang digunakan berupa tubektomi untuk perempuan dan vasektomi untuk pria,” kata Imron.
BACA JUGA:Punya Holding Ultra Mikro, Saham BBRI Diprediksi Akan Terus Cetak Rekor
BACA JUGA:Tahun 2024, J Trust Bank Optimis Penyaluran Kredit dan Dana Pihak Ketiga Lanjut Positif
BACA JUGA:Hak Angket Digulirkan Secara Psikologis Kenegaraan Jokowi Jatuh
Dijelaskan, MKJP sangat penting bagi perempuan yang sudah melahirkan lebih dari dua kali. Setelah mendapatkan MKJP, bisa terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj. Eni Suhaeni, SKM., M.Kes mengatakan, permintaan warga yang ingin mendapatkan kontrasepsi cukup tersebut sangat tinggi.
Namun, karena keterbatasan jumlah anggaran, hanya bisa dilakukan di waktu tertentu.
Selama ini, kata Eni, sebagian warga di Kabupaten Cirebon masih menggunakan kontrasepsi jangka pendek, diantaranya metode amenore laktasi (MAL), kondom, suntik progestin, suntik kombinasi, pil laktasi, dan pil kombinasi.
BACA JUGA:Angin Puting Beliung Terjang Sumedang, Jalan Bandung-Garut Terhalang Pohon Tumbang
BACA JUGA:Formulir C1 Hilang di Kuningan, Diikuti Insiden Mati Lampu
BACA JUGA:Hadiri Peringatan HPN 2024, Begini Pesan Kapolres Ciko Kepada Insan Pers di Kota Cirebon
“Saat ini masyarakat mulai sadar, kalau pakai pil, banyak yang sering lupa. Suntik yang harus tiga bulan sekali juga kelewat,” ujarnya.
Tahun ini, lanjut Eni, Pemerintah Kabupaten Cirebon menargetkan 500 perempuan agar mendapatkan metode operasi wanita (MOW), sedangkan untuk metode operasi pria (MOP), hanya dua orang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase